Berat Badan Naik Meski Tak Makan Berlebih? Ini Alasannya

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 02 Desember 2020
Berat Badan Naik Meski Tak Makan Berlebih? Ini Alasannya

Alasan berat badanmu naik meski tak makan berlebih. (Foto: Pixabay/jarmoluk)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BAGI sebagian orang, naiknya berat badan adalah momok yang sangat menakutkan dan memicu frustasi. Apalagi jika orang tersebut merasa sama sekali tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan.

Dilansir dari Antaranews.com, beberapa waktu lalu, pola makan memang menjadi salah satu faktor penyebab naiknya berat badan. Tapi ada penyebab lain yang memiliki andil cukup besar seperti stress dan kurang tidur.

Nah, berikut ini beberapa faktor yang mampu menyebabkan berat badan kamu naik dengan cepat.

Baca juga:

Batasi Konsumsi Minuman Kekinian ini

1. Sering mengonsumsi makanan yang sudah diproses

Banyak makanan yang telah diproses. (Foto: Pixabay/stevepb)
Banyak makanan yang telah diproses. (Foto: Pixabay/stevepb)

Makanan yang sudah diproses banyak mengandung gula, lemak jenuh dan pengawet. Hal itu membuatnya memiliki kalori yang sangat tinggi namun rendah nutrisi seperti serat dan protein.

Sejumlah penelitian menyebutkan kalau kandungan yang terdapat pada jenis makanan ini memang dengan mudah meningkatkan berat badan dan menjadi salah satu penyebab obesitas di beberapa wilayah Amerika Serikat.

2. Terlalu banyak mengonsumsi gula

Gula menjadi salah satu faktor kenaikan badan. (Foto: Pixabay/Daria-Yakovleva)
Gula menjadi salah satu faktor kenaikan badan. (Foto: Pixabay/Daria-Yakovleva)

Banyak mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula seperti permen, minuman berenergi, soda, es krim, es teh manis hingga aneka kopi kekinian memiliki pengaruh yang besar atas membesarnya ukuran pinggangmu.

Berbagai penelitian membuktikan kalau mengonsumsi gula berlebih bukan hanya meningkatkan berat badan, namun juga menimbulkan penyakit lainnya seperti diabetes tipe 2 dan jantung koroner.

Baca juga:

(HOAKS atau FAKTA) : Air Garam Sumber Energi Listrik

3. Kurang beraktivitas

Kurang gerak. (Foto: Pixabay/quinntheislander)
Kurang gerak. (Foto: Pixabay/quinntheislander)

Jarang beraktivitas menjadi satu penyebab meningkatnya berat badan dan timbulnya penyakit kronis. Bekerja di balik meja, menonton TV hingga mengendarai kendaraan adalah jenis-jenis aktivitas pasif.

Penelitian yang melibatkan 464 orang dengan obesitas dan berat badan berlebih menunjukan mereka rata-rata bekerja miniman enam jam sehari dan menghabiskan waktunya untuk duduk di balik meja. Berolahraga mampu memberikan perubahan besar pada berat badan.

4. Siklus pola makan 'yo-yo'

Terjebak di siklus makan yo-yo. (Foto: Pixabay/piviso)
Terjebak di siklus makan yo-yo. (Foto: Pixabay/piviso)

Pola makan 'yo-yo' adalah siklis dimana seseorang melakukan diet agar berat badannya menurun, namun berat badannya kembali meningkat sehingga yang bersangkutan mulai melakukan diet ketat lagi.

Pola makan jenis ini memiliki risiko berat badan meningkat lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Menurut penelitian yang dilansir dari laman Healtline, kondisi ini disebabkan oleh respon fisiologis tubuh terhadap pola makan tersebut.

5. Masalah kesehatan

Gangguan kesehatan. (Foto: Pixabay/cocoparisienne)
Gangguan kesehatan. (Foto: Pixabay/cocoparisienne)

Bukan cuma gaya hidup, masalah kesehatan juga ternyata bisa meningkatkan berat badan seseorang. Kondisi hypothyroidism dapat mempengaruhi kelenjar tiroid, yang pada akhirnya memicu bertambahnya berat badan namun sulit untuk diturunkan.

Selain itu depresi, kelainan pola makan hingga konsumsi obat-obat tertentu juga bisa memicu meningkatnya berat badan. (Yni)

Baca juga:

Perut Buncit? Begini Mengecilkannya

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan