Batasi Konsumsi Minuman Kekinian ini


Sebaiknya membatasi mengomsumsi bubble tea. (Foto: Unsplash/Rosalind Chang)
MINUMAN ini sangat populer di Indonesia. Tak ada sudut di mall yang tidak menjual bubble tea. Minuman ini membuat perut kenyang karena bubblenya yang terbuat dari tepung tapioka. Selalu disajikan dengan es batu membuat segar tenggorokan di hari yang panas. Tentunya rasa manis yang disukai semua orang.
Meskipun demikian beberapa penelitian menyebutkan kalau bubble tea adalah minuman yang sebaiknya tidak terlalu sering dikonsumsi. Dilansir dari medicaldaily, Dr. Ryan Marino, dokter di UPMC di Pittsburgh, mengatakan bahwa sisa dari tapioka bisa jadi menempel di perut yang pada akhirnya bisa menyebabkan sembelit.
Baca Juga:
1. Berat badan naik

Bubble yang ada di dalam minuman ini dapat meningkatkan berat badan yang berujung pada obesitas. Ini disebabkan kandungan gula yang tinggi. Jadi kalau mau minum bubble tea sebaiknya memasan dengan gula sedikit saja. Biasakan untuk mengurangi asupan kadar gula tinggi.
2. Diabetes

Segelas bubble tea mengandung 34 gram gula. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi gula per hari yaitu 50 gram. Selain itu, kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2.
3. Gangguan pencernaan

Bubble yang terbuat dari tepung tapioka memiliki tekstur kenyal dan lengket. Bisa jadi susah dicerna oleh usus dan pada kondisi yang lebih buruk akan merusak organ itu. Terlalu sering mengkonsumsi bubble dapat membuat kamu sembelit karena tubuh susah mencerna tepung tapioka.
Baca Juga:
Manfaat Minum Air Putih Ternyata Lebih Besar dari Apa yang Pernah Kamu Ketahui
4. Kanker

Tepung tapioka yang digunakan dalam pembuatan bubble berisiko menyebabkan kanker. Penelitian menyebutkan bahwa zat yang ada pada kanker, berefek buruk bagi kesehatan seperti penurunan sistem kekebalan tubuh, reproduksi, dan saraf.
5. Jerawat

Tidak hanya kandungan gula tinggi yang ditemukan di dalam minuman ini. Namun di dalamnya terdapat pula susu dan krimmer yang dapat mengganggu keseimbangan hormon sehingga menyebabkan gangguan kulit atau komedo. (ans)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
