Parenting

Begini Caranya Atasi ‘Sleep Regression’ pada Anak!

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 20 Agustus 2019
Begini Caranya Atasi ‘Sleep Regression’ pada Anak!

Kenali sleep regression pada anak (Foto Pexels/Shahbaz Akram)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TERKADANG si kecil terbangun dari tidur di malam hari. Ada berbagai sebab seperti salah satunya sleep regression. Faktornya bisa jadi karena perubahan aktivitas anak, tumbuh gigi, tanda terserang penyakit atau saat perjalanan jauh. Perilaku anak yang terbangun saat tengah malam biasanya, dialami bayi hingga usia 1,5 tahun.

Dalam hal ini orangtua berperan penting di dalamnya. Orangtua harus mencukupi jam tidur anak. Waktu tidur anak yang tercukup memengaruhi tumbuh kembang fisik dan otak si kecil. Berikut ini laman alodokter membagikan informasi terkait sleep regression.

Baca Juga: 'Baby' 'Walker' Sebabkan Kelainan Pada Anatomi Kaki Si Kecil


1. Atur jam tidur

anak
Jadwalkan jam tidur si kecil (Foto Pexels/Pixabay)


Umumnya, anak yang mengalami sleep regression dikarenakan jadwal tidur yang kurang teratur. Untuk itu, orangtua perlu memberikan aturan agar si kecil lebih disiplin. Mulailah dengan membiasakan si kecil mandi, minum susu dan mendengarkan dongeng sebelum tidur. Tak hanya itu, orangtua juga harus membiarkan anak beraktivitas seharian. Biarkan si kecil beraktivitas di pagi, siang atau sore hari. Hal ini akan membuat anak yang kelelahan sehingga tertidur lelap saat malam hari setelah beraktivitas seharian.

2. Terapkan toilet training

anak
Ajarkan anak ke toilet sejak dini (Foto CBC)


Buang air menjadi salah satu penyebab anak terbangun saat tengah malam. Ketidaknyamanan kondisi popok bayi bisa memengaruhi jam tidurnya. Lakukan toilet training sejak dini. Toilet training akan membuat buang air si kecil menjadi lebih teratur. Penerapan ini bisa dilakukan sejak anak berusia 1 tahun 6 bulan.

Perhatikan tanda-tanda si kecil jelang buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Ajaklah ke toilet dengan memberikan penjelasan singkat. Biasanya, orangtua memberitahu dengan bercerita sehingga lebih mudah dipahami. Jika kesulitan, gunakan pispot agar lebih praktis.

Baca Juga: Trik Agar Anak Disiplin Saat Buang Air Besar

3. Redupkan lampu kamar

anak
Redupkan cahaya ruang tidur si kecil (Foto Unsplash/Marie Despeyroux)


Beberapa anak yang terbangun saat tengah malam dikarenakan cahaya lampu yang terlalu terang. Ketika si kecil tidur, biasakan ruangan dalam kondisi gelap. Biasanya, cahaya yang redup akan lebih menenangkan. Jika tetap terbangun, tenangkan si kecil dengan menepuk lembut tubuhnya dan jangan menyalakan lampu. Kondisi ruangan yang gelap akan membuatnya tertidur kembali.

Nyalakan lampu saat pagi harinya. Cahaya lampu bisa memberikan rangsang ke otak si kecil untuk terbangun. Lakukan ini secara rutin hingga anak memahami siklus tidurnya.

4. Biasakan beradaptasi

anak
Biarkan si kecil beraktivitas seharian (Foto Pexels/Pixabay)


Anak yang sudah bersekolah memiliki kewajiban tambahan. Aktivitas di sekolah yang melelahkan, ditambah tugas-tugas bisa membuat anak merasa tertekan. Tugas sekolah dijadikan sebagai beban yang menuntut. Berdampak buruk pada pikiran si kecil. Terbayang-bayang tugas.

Dibutuhkan pembiasaan pada anak dalam beradaptasi hingga menemukan pola belajarnya tersendiri. Ajaklah si kecil untuk terbiasa belajar setiap harinya. Meski tak ada tugas. Peran orangtua dalam menjalin interaksi juga berpengaruh. Tanyalah dengan menambahkan kata positif, seperti menanyakan keseruan atau cerita menyenangkan di sekolah.

5. Batasi pemakaian gawai

anak
Hindari pemberian gawai ke si kecil (Foto Pexels/Pixabay)


Banyak anak yang dibekali gawai. Tak heran candu gawai menyerang berbagai usia. Mulanya, pemakaian gawai untuk menunjukkan tampilan audio visual interaktif. Tujuannya untuk meningkatkan tumbuh kembang anak. Meski begitu, penggunaan gawai tak sepenuhnya baik. Pemberian gawai yang berlebihan bisa mengganggu kualitas dan pola tidur si kecil. Diperlukan batasan pemakaian di malam hari sebelum tidur. (dys)


Baca Juga: Tips Memaksimalkan Waktu Tidur Si Kecil

#Bayi #Tidur #Pola Tidur
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
Bayi dalam kondisi telanjang terbungkus kain atau jarik dengan tali pusar yang sudah terpotong, tapi belum steril.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
Indonesia
Bayi 5 Bulan Ibu Korban KDRT Dibawa Lari Suami, Polisi Anggap Kasus Selesai Kekeluargaan
Polres Pesanggarahan pun menegaskan kasus KDRT dan bayi dibawa lari itu dianggap telah selesai secara kekeluargaan.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Bayi 5 Bulan Ibu Korban KDRT Dibawa Lari Suami, Polisi Anggap Kasus Selesai Kekeluargaan
Indonesia
Ibu di Pesanggrahan Jadi Korban KDRT, Bayi 5 Bulan Dibawa Lari Suami
Korban LI mengungkapkan dirinya kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Ibu di Pesanggrahan Jadi Korban KDRT, Bayi 5 Bulan Dibawa Lari Suami
Indonesia
Bayi Dikubur Hidup-Hidup di Banyuwangi, DPR Serukan Alarm Sosial Pentingnya Edukasi KB
Komisi IX DPR menyampaikan keprihatinan mendalam atas kasus tragis bayi yang dikubur hidup-hidup oleh orang tuanya di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Wisnu Cipto - Minggu, 09 November 2025
Bayi Dikubur Hidup-Hidup di Banyuwangi, DPR Serukan Alarm Sosial Pentingnya Edukasi KB
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
89 nakes yang diperiksa terdiri dari 27 orang yang bertugas di Puskesmas Bolo, 24 dari RS. Sondosia dan 38 dari RSUD Bima.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
Indonesia
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Menurut Prof. Allen, asap tembakau mengandung berbagai karsinogen berbahaya, seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Indonesia
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Anak-anak adalah masa depan bangsa
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Lifestyle
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Penting untuk digarisbawahi, penanganan breastfeeding jaundice bukanlah dengan menghentikan pemberian ASI
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Lifestyle
Rutinitas Sebelum Tidur untuk Anak, Kunci Tidur Nyenyak dan Perkembangan Optimal
Kurang tidur pada anak dapat memicu tantrum, perilaku impulsif, mudah marah, dan hiperaktivitas
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 April 2025
Rutinitas Sebelum Tidur untuk Anak, Kunci Tidur Nyenyak dan Perkembangan Optimal
Bagikan