Bayi Tersenyum dalam Tidur, Reflekskah?

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 26 Juli 2023
Bayi Tersenyum dalam Tidur, Reflekskah?

Senyum bayi kala tidur kemungkinan besar merupakan hasil dari refleks yang tidak disengaja. (freepik/freepic.diller)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PADA semua hal pertama yang bayi lakukan, tersenyum bisa dikatakan salah satu yang paling lucu! Orangtua sangat menantikan senyuman pertama bayi. Tapi banyak yang tidak menduga kalau hal itu akan terjadi ketika mereka tidur di usia awal pada minggu-minggu pertama setelah lahiran.

Jadi mengapa, tepatnya, bayi tersenyum saat tidur? Apakah itu disengaja, atau sesuatu yang lain?

Baca Juga:

Hurry Sickness, Ketika Seseorang Ingin Cepat Selesaikan Pekerjaan

bayi
Refleks tidur ini dapat berfungsi sebagai 'latihan' bagi bayi untuk menguasai keterampilan sosial. (freepik/studioredcup)

Meski menggemaskan, senyum kala tidur dari bayi kemungkinan besar merupakan hasil dari refleks yang tidak disengaja.

"Bayi dapat membuat wajah yang sangat ekspresif selama tahap tidur yang berbeda. Bukan hal yang aneh untuk melihat senyum pertama bayi saat mereka tidur," jelas dokter anak Amaka Priest, MD, yang merupakan anggota Swehl's Motherboard, panel penasihat yang terdiri dari dokter, bidan, dan ahli laktasi.

"Cukup menarik, bayi juga mungkin mengerutkan kening, berkedut, memukul, atau menghisap bibir mereka saat tidur juga," dia menambahkan seperti dimuat pada Parents.com.

Refleks tidur ini dapat berfungsi sebagai 'latihan' bagi bayi yang membantu mereka menguasai keterampilan sosial di masa depan.

"Penelitian menunjukkan gerakan ini dapat memperkuat otot yang sengaja digunakan bayi untuk tersenyum dan membuat ekspresi wajah lainnya seiring bertambahnya usia," Priest menjelaskan.

Tentu saja, seperti yang dibuktikan oleh banyak orangtua, bayi juga dapat menunjukkan senyum refleksif jika mereka kentut atau buang air besar. Mungkin karena lega!

Baca Juga:

Pentingnya Pembelajaran Moralitas pada Anak

bayi
Bayi dapat membuat wajah yang sangat ekspresif selama tahap tidur yang berbeda. (freepik/yanalya)

Tidur nyenyak


Senyum manis yang kamu lihat saat tidur siang atau sebelum tidur kemungkinan besar terjadi selama periode tidur rapid eye movement (REM).

Dokter anak bersertifikat Daniel Combs, MD,asisten profesor pediatri dan kedokteran di University of Arizona, AS, menjelaskan bahwa kamu benar-benar dapat mengetahui kapan si kecil memasuki tidur REM. Karena mereka sering menunjukkan gerakan mata yang sering dan gerakan lengan dan kaki yang berkedut.

"Tidur bayi baru lahir diklasifikasikan sebagai tidur tenang atau aktif, yang sesuai dengan tidur non-REM atau REM pada orang dewasa," tambahnya.

"Pada usia satu tahun, bayi tidak akan langsung tidur REM. Pada usia lima tahun atau lebih, kebanyakan anak hanya akan memiliki 20 persen tidur REM," dia menjelaskan.

Selain itu, ritme sirkadian bayi (atau jam tubuh internal) tidak sinkron dengan siklus 24 jam siang dan malam yang biasa dilakukan orang dewasa, menyebabkan pola tidur yang tidak menentu.

"Kebanyakan bayi baru lahir dapat tidur dalam siklus tidur satu hingga tiga jam sepanjang siang dan malam. Saat tubuh mereka tumbuh dan kebutuhan makan berubah, siklus tersebut dapat diperpanjang, dan lebih banyak tidur akan terjadi di malam hari," Priest menerangkan.

Ingat, tersenyum saat tidur adalah bagian normal dan sehat dari pertumbuhan dan perkembangan bayi! Akhirnya, senyum mereka akan menjadi lebih sering saat mereka belajar mengungkapkan kegembiraan, kepercayaan, dan kenyamanan di sekitar orang-orang terdekat mereka.

Sampai saat itu, nikmati senyum kecil itu selama waktu tidur siang, dan ingatlah untuk mengambil banyak foto! (aru)

Baca Juga:

Cara Mudah Bangun Kepercayaan Diri Si Kecil

#Kesehatan #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Bagikan