Bawaslu Prediksi Politik Identitas Bakal Marak Jelang Pemilu 2024
Sejumlah mural bertemakan pemilu menghiasi tembok sudut di Kota Tangerang, Banten, Jumat, (12/4/2019). (Foto: MP/ Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Penggunaan politik identitas diprediksi masih terjadi jelang Pemilu 2024.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja melihat, faktor penyebab cara berpolitik tersebut muncul yaitu adanya pemahaman yang belum tuntas soal menjaga toleransi dan eksistensi tiap identitas dalam ruang politik di NKRI.
Lalu, ada kecerobohan atau kesengajaan individu atau politikus tertentu dalam berkomunikasi yang menyinggung psikoIogi massa serta terakhir faktor media (mainstream dan media sosial).
Baca Juga:
Survei CiGMark, PDIP Raih Dukungan Terbesar Jika Pemilu Digelar Hari Ini
"Prediksi kami yang paling besar ke depan, politik identitas akan dipakai sebagai serangan terhadap parpol atau kepentingan politik tertentu," terang Bagja yang dikutip Rabu (6/7).
Ia menduga, politik identitas dieksploitasi dan dikapitalisasi oleh elite seperti kelompok politik dan timnya dengan bentuk penyebaran isu dan hoaks.
"Ini konsen kita bersama," tegas Bagja.
Menurutnya, pidato politik dapat digunakan partai politik dengan cara menebar isu SARA.
Berdasarkan pengalaman pemilu yang sebelumnya, ditemukan kasus penyebaran ujaran kebencian di rumah ibadah, sehingga terjadi polarisasi pada tokoh agama.
Baca Juga:
Kapolri Sebut Polarisasi Masyarakat saat Pemilu 2019 Belum Berakhir
Untuk menekan masifnya politik identitas, Bawaslu tengah siapkan beberapa strategi.
Di antaranya, pendekatan kelompok masyarakat, menyiapkan buku ceramah enam agama yang berhubungan pemilu dan menolak politisasi SARA, intellegence media management, dan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP).
Bagja berharap, masyarakat bisa merayakan perbedaan dan menjadikannya suatu potensi dalam pembangunan demokrasi.
"Media sosial harus kita anggap pemersatu dalam hal yang positif," tutup Bagja. (Knu)
Baca Juga:
Bawaslu Berharap jadi Laboratorium Kepemiluan di Tanah Air
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
MK Tolak Gugatan Rakyat Bisa Pecat DPR, Pilihannya Jangan Dipilih Lagi di Pemilu
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Ketua DKPP Sebut Kritik Media Massa Vitamin yang Menyehatkan
DKPP Janji Penyelesaian Etik Penyelenggara Pemilu Dijamin Cepat
DKPP Ungkap 31 Perkara Politik Uang di Pemilu dan Pilkada 2024, Perlunya Sinergi Kuat dari Bawaslu hingga KPU
TII Rekomendasikan 7 Penguatan Demokrasi, Termasuk Pemisahan Jadwal Pemilu
Tutup Dikbar, Cak Imin Ingin Perempuan Bangsa Banyak Mewarnai PKB
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Bestari Barus Mantap ke PSI, Sebut Jokowi Jadi Inspirasi Perjuangan Politik