Nutrisi

Baik untuk Tubuh, Jangan Ragu Berbuka dengan Menu Ubi

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 30 April 2020
Baik untuk Tubuh, Jangan Ragu Berbuka dengan Menu Ubi

Ubi punya banyak manfaat untuk tubuh. (foto: Pixabay/Auntmasako)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

OLAHAN pisang, singkong, dan ubi umum disajikan sebagai menu berbuka puasa. Sumber kalori yang baik ini sering kali tidak dilirik. Padahal, makanan satu ini punya kandungan kalori cukup tinggi. Selain itu, ubi punya manfaat baik bagi tubuh.

Menurut Livescience, satu buah ubi berukuran sedang (130 gr) mengandung 100 kalori dengan nol kalori dari lemak. Sejumlah studi menyarankan untuk meningkatkan konsumsi ubi jalar untuk mengurangi berbagai penyakit.

BACA JUGA: Perhatikan Ini Ketika Mengonsumsi Jamu di Bulan Ramadan


1. Diabetes

diabetes
Ubi punya indeks glikemik rendah.(foto: pixabay/gadini)

Ubi jalar memiliki skala indeks glikemik (kecepatan makanan menjadi gula darah) yang rendah.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mereka juga dapat menurunkan resistensi gula darah dan insulin pada penderita diabetes. Serat dalam ubi jalar juga membuat perbedaan yang besar. Penelitian telah menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe 1 yang mengonsumsi makanan tinggi serat memiliki kadar glukosa darah yang rendah. Bagi penderita diabetes tipe 2, mereka akan memiliki kemajuan dalam kadar gula darah, lipid, dan insulin.

2. Tekanan darah

tekanan darah
Kandungan kalium menjaga tekanan darah. (foto: pixabay/free-photos)

Menjaga asupan natrium yang rendah sangat penting untuk menurunkan tekanan darah, tapi meningkatkan asupan kalium juga sama pentingnya. Ubi yang berukuran sedang mengandung 542 mg kalium. Asupan yang tinggi kalium dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dari penyebab apa pun sebesar 20%.


3. Kanker

kanker
Ubi mengandung beta-karoten yang mengurangi risiko kanker. (foto: pixabay/PDPics)

Menurut Laura Flores, seorang ahli nutrisi di San Diego, ubi jalar oranye telah terbukti memiliki sifat antikarsinogenik. NIH juga melaporkan bahwa beberapa penelitian telah menunjukkan beta-karoten dapat mengurangi risiko kanker payudara pada wanita pramenopause dan kanker ovarium pada wanita pascamenopause.

Sementara itu, ubi jalar ungu mungkin lebih efektif untuk melawan kanker jika dibandingkan dengan ubi jalar oranye.

“Ubi jalar ungu telah terbukti memiliki kemampuan melawan kanker yang lebih baik, dengan efek positif terhadap perkembangan sel kanker,” kata Flores.

Penelitian yang dilakukan Harvard School of Public Health’s Department of Nutrition juga menemukan makanan yang kaya akan beta-karoten dapat memainkan peran penting pada kanker prostat di antara pria muda. Beta-karoten juga telah terbukti memiliki hubungan yang berkebalikan dengan perkembangan kanker usus besar pada populasi Jepang.

BACA JUGA: 11 Gejala Dehidrasi, Tanda Harus Membatalkan Puasa


4. Kekebalan tubuh dan antiinflamasi

man
Kaya vitamin C. (foto: pixabay/lukaszdylka)

“Karena vitamin pigmen warna, ubi jalar memiliki manfaat antiinflamasi yang tinggi,” kata Flores.

Satu ubi jalar mengandung sekitar setengah dari asupan vitamin C harian yang direkomendasikan per hari. Vitamin A dan E juga mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan juga menguatkan antioksidan untuk melawan penyakit.

Ubi jalar oranye mengandung lebih banyak vitamin A, ubi jalar ungu dikemas dengan antosianin antioksidan yang membuat warna merah, biru, dan ungu pada buah-buahan dan sayuran.

Menurut Linus Pauling Institute, antioksidan yang berhubungan dengan pigmen memiliki sifat antiinflamasi yang bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan dan juga membantu mengurangi gangguan inflamasi.


5. Kesehatan jantung

heart
Bermanfaat bagi jantung. (foto: pixabay/jarmoluk)

Ubi jalar mengandung sumber vitamin B6 yang dapat menghancurkan homocysteine, zat yang memberikan kontribusi untuk pengerasan pembuluh darah dan arteri, menurut Harvard University School of Public Health.

Kandungan kalium pada ubi jalar juga bermanfaat bagi jantung, karena dapat menurunkan tekanan darah dengan menjaga keseimbangan cairan. Demikian diungkapkan American Heart Association. Kalium juga merupakan elektrolit penting yang membantu mengatur detak jantung Anda.


6. Penglihatan

woman
Baik untuk kesehatan mata. (foto: pixabay/nicolagiordano)

Menurut Jill Koury, MD, seorang dokter mata, kekurangan vitamin A menyebabkan segmen luar fotoreseptor mata memburuk, sehingga merusak penglihatan normal. Mengonsumsi beta-karoten untuk mengganti kekurangan vitamin A dapat memperbaiki penglihatan. Selain itu, vitamin antioksidan C dan E dalam ubi jalar telah terbukti mendukung kesehatan mata dan mencegah kerusakan degeneratif.

Ternyata ubi enggak hanya bikin kenyang ya. Manfaatnya bagi kesehatan tubuh juga banyak. Jangan ragu mengasup ubi ya.(*)

BACA JUGA: Mitos Menstruasi yang Tidak Benar, Nomor 4 Mengejutkan

#Kesehatan #Kandungan Nutrisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan