Kesehatan

Bahaya Hipertensi Bagi Pasien COVID-19

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 19 Mei 2020
Bahaya Hipertensi Bagi Pasien COVID-19

Hipertensi berbahaya bagi pasien COVID-19 (Foto: Unsplash/Marcelo Leal)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

TEKANAN darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dapat merusak anggota tubuh lainnya. Dokter Spesialis Saraf, dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S (K), mengungkapkan hipertensi secara perlahan tapi pasti akan menyebabkan komplikasi kerusakan struktural dan fungsional pembuluh darah dan juga organ-organ terminal (mata, otak, jantung, ginjal). "Itu dikenal dengan istilah Hypertension-Mediated Organ Damage (HMOD)," ucap dokter Amanda.

Pernyataan tersebut dipertegas oleh Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, FINASIM, Presiden Perhimpunan Dokter Hipertensi (PERHI). Dirinya mengatakan hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang mengakibatkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian serta beban biaya kesehatan. "Hipertensi tidak bergejala (silent killer) dan merusak organ-organ penting antara lain otak, jantung, ginjal, pembuluh darah besar sampai ke pembuluh darah kecil," ujar dokter Tunggul.

Baca juga:

Bantu Perangi COVID-19, Fitbit akan Produksi Ventilator untuk Pasien

Hipertensi juga merupakan penyerta (komorbiditas) berbahaya bagi pasien terinfeksi virus COVID-19. American Heart Association (AHA) mencatat orang dengan tekanan darah tinggi akan menghadapi risiko komplikasi lebih parah jika mereka terinfeksi virus COVID-19.

Laporan-laporan yang ada menyebutkan bahsekitar 35% pasien COVID-19 merupakan pengidap hipertensi, diabetes, maupun penyakit kardiovaskular lainnya. Data temuan pasien COVID-19 yang meninggal di Indonesia pun menunjukkan mereka paling banyak mengidap penyakit hipertensi dengan komorbiditas penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung, ginjal, diabetes hingga stroke.

Selain itu, dilaporkan juga pengidap penyakit-penyakit tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi dan menunjukkan gejala yang lebih berat bila terinfeksi COVID-19. Selain komplikasi saluran pernafasan, infeksi COVID-19 pada penderita hipertensi juga menyebabkan berbagai komplikasi langsung di jantung, otak dan ginjal seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal akut.

Pengidap hipertensi yang terinfeksi virus Corona juga bisa mengalami komplikasi jantung (Foto: Unsplash/Ashkan Forouzani)

Selain itu umum juga terjadi sindrom pengentalan dan penyumbatan pembuluh darah, infeksi bakteri dan/atau jamur lain, kerusakan otot dan saraf tepi serta proses autoimun yang tentunya memperburuk prognosis.

Sayangnya, sampai saat ini kepedulian terhadap hipertensi dan kesadaran akan pencegahan sekaligus pengobatannya di Indonesia masih rendah. Sebagian besar penderita hipertensi tidak menyadari bahwa dirinya telah menderita hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.

Baca juga:

Waspada, Gaya Hidup Milennial Rentan Kena Hipertensi

Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 mencatat sebanyak 63 juta orang atau sebesar 34,1% penduduk di Indonesia menderita hipertensi. Dari populasi hipertensi tersebut, hanya sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan hanya 54,4% dari yang terdiagnosis hipertensi rutin minum obat.

Tunggul mengatakan diagnosis hipertensi sangat ditentukan oleh Man (dokter dan pasien), Material (alat ukur), dan Method (3M) (persiapannya). "Pemeriksaan Tekanan Darah di Rumah (PTDR) berperan cukup penting untuk deteksi, diagnosis dan evaluasi terapi yang efektif serta bermanfaat memberikan gambaran variabilitas tekanan darah," jelasnya.

Pengidap hipertensi disarankan tetap menjaga kebersihan tangan (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)

"Kami mengharapkan agar orang yang sudah mengetahui bahwa ia memiliki penyakit hipertensi, untuk tetap mengikuti anjuran terapi terhadap penyakitnya sesuai arahan dokter. Pemantauan secara ketat pada terapi yang diberikan dilakukan agar mencegah perburukan kondisi jika terinfeksi dengan virus ini," urainya.

Lanjut Tunggul, seseorang yang mengidap penyakit Hipertensi, maka akan lebih baik tetap mengonsumsi obat dan melakukan tindakan preventif seperti tetap melakukan social distancing, rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan saran lainnya untuk mencegah tertularnya virus COVID-19

"Terkait dengan pasien-pasien hipertensi yang terinfeksi virus corona, akhir-akhir ini terdapat isu bahwa ada obat anti hipertensi golongan tertentu yang dianggap dapat memperburuk keadaan tapi hal tersebut tidak mempunyai bukti-bukti yang cukup sehingga tetap harus diberikan,” tegas dokter Tunggu. (avia)

Baca juga:

Pandemi Virus Corona Munculkan Kehidupan New Normal, Apa Itu?

#Virus Corona #COVID-19 #Hipertensi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Stop Sekarang! Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Picu Hipertensi di Usia Muda!
Intervensi dini diperlukan agar tidak menjadi hipertensi kronik dan menyebabkan kerusakan lapisan pembuluh darah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 19 Juni 2025
Stop Sekarang! Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Picu Hipertensi di Usia Muda!
Indonesia
Kenali Tanda Bahaya Tekanan Darah Tinggi Ekstrem Sebelum Terlambat
Jangan lupa untuk olahraga secara teratur
Angga Yudha Pratama - Senin, 16 Juni 2025
Kenali Tanda Bahaya Tekanan Darah Tinggi Ekstrem Sebelum Terlambat
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Bagikan