Sains

Asteroid Sebesar 2,5 Kali Empire State Building Dekati Bumi

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 13 Januari 2022
Asteroid Sebesar 2,5 Kali Empire State Building Dekati Bumi

Tidak ada yang mengharapkan Asteroid 7482 (1994 PC1) untuk menabrak Bumi. (freepik.com/kjpargeter)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEBUAH asteroid yang diperkirakan memiliki lebar 1 kilometer atau 2,5 kali besar Empire State Building akan melintas mendekati Bumi pada 18 Januari. Asteroid yang mendekat dikenal sebagai 7482 (1994 PC1) dan ditemukan pada 1994. Demikian diungkap menurut NASA.

Menurut Center for Near Earth Object Studies milik NASA, yang melacak komet dan asteroid yang berpotensi berbahaya dan dapat bertabrakan dengan Bumi, asteroid ini akan melintas dalam jarak 1.931.212 kilometer dari Bumi dan bergerak dengan kecepatan 19,56 kilometer per detik.

BACA JUGA:

Matahari Pernah Memiliki Cincin Seperti Saturnus

Kecepatan asteroid yang cukup besar itu akan memungkinkan astronom amatir untuk melihat asteroid ini sebagai titik cahaya, mirip dengan bintang di malam hari. Asteroid itu akan bersinar di sekitar magnitudo 10. Sebuah objek dengan magnitudo 10 merupakan target yang dapat ditangkap pengamat yang menggunakan teleskop 6 inci atau lebih besar daripada situs langit gelap.

Tidak ada yang mengharapkan asteroid 7482 (1994 PC1) untuk menabrak Bumi, tetapi itu merupakan asteroid terdekat yang akan datang selama dua abad mendatang. Demikian prediksi NASA. Lintasan terdekat asteroid itu diperkirakan akan berlangsung pada Selasa 18 Januari pukul 16.51. ET.

Bagaimana melihatnya?

asteroids
Perbandingan ukuran Asteroid 7482 (1994 PC1) dengan Empire State Building. (ustimetoday.com)

Penggemar benda langit yang menggunakan teleskop kecil dengan acuan waktu dan lokasi yang tepat mungkin dapat melihat asteroid (7482) 1994 PC1. Untuk Amerika Utara, pengamat dengan teleskop memiliki kesempatan terbaik untuk melihat asteroid besar beberapa jam setelah lintasan terdekat pada 18 Januari.

Teknik bagus lainnya untuk melihat asteroid adalah dengan menempelkan kamera ke teleskop dan mengambil eksposur 30 hingga 45 detik. Arahkan kamera dan teleskop ke bintang atau objek referensi di lintasan asteroid.

Meskipun asteroid (7482) 1994 PC1 akan menjadi target yang sangat baik bagi para astronom yang menggunakan Radar Goldstone di California, AS, sayangnya antena radar DSS-14 tidak akan dapat mempelajari batuan luar angkasa itu karena masih dalam proses maintenance.

Bukan yang terbesar

asterids
NASA tahun ini akan menguji teknologi DART yang dikembangkan untuk menangkis hantaman asteroid. (nasa.gov)


Asteroid ini tidak akan menjadi asteroid terbesar yang pernah menyapu Bumi. Kehormatan itu milik asteroid 3122 Florence (1981 ET3), yang terbang dan gagal bertabrakan dengan Bumi pada 1 September 2017. Asteroid yang diperkirakan memiliki lebar antara 4 kilometer dan 8,85 kilometer itu akan kembali melintas lagi pada 2 September 2057.

Pada September tahun ini, sebuah pesawat angkasa luar NASA juga akan dengan sengaja menabrak asteroid untuk mengubah gerakannya di luar angkasa, teknologi pengujian yang dikembangkan untuk menangkis hantaman asteroid.

Dikenal sebagai misi DART, atau Double Asteroid Redirection Test, pesawat ruang angkasa itu membidik Dimorphos, bulan kecil yang mengorbit asteroid Near-Earth Didymos.

Objek Near-Earth adalah asteroid dan komet dengan orbit yang menempatkan mereka dalam jarak 48 juta kilometer dari Bumi. Mendeteksi ancaman objek dekat Bumi, atau NEO, yang berpotensi menyebabkan kerusakan parah adalah fokus utama NASA dan organisasi antariksa lainnya di seluruh dunia.(aru)

#Sains #Asteroid
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan