Aroma yang Membuat Kamu Lebih Produktif


Ada beberapa bukti bahwa aroma yang tepat dapat meningkatkan kemampuan otak. (Freepik/DCStudio)
BAU yang tidak sedap dapat membuatmu terganggu. Asbak yang penuh putung rokok, kotak pasir tempat kucing buang airi, itu hanya sebagian bau yang mengganggu. Bagaimana jika ada teknologi yang dapat membuat kamu tidak bisa mencium bau yang tidak enak?
Sebuah teknologi telah dikembangkan perusahaan Israel Moodify untuk membantumu tidak lagi bisa mencium bau-bau tidak enak. Teknik mereka melibatkan pengaktifan reseptor di olfactory bulb, bagian otak yang memproses bau.
"Ternyata bau memiliki spektrumnya sendiri [seperti spektrum cahaya yang terlihat], dan jika kamu menyebarkan molekul bau secara merata di atasnya, kamu mendapatkan efek pengendalian bau tanpa campuran bau tak sedap dan parfum murahan," ujar Co-Founder and CTO Moodify ltd, Yaniv Mama.
Moodify menjual liontin yang dapat digantung di dekat kotak kotoran kucing untuk menghilangkan bau yang tidak diinginkan.
"Kami menyadari di Israel bahwa karena apartemen cenderung kecil dan disewakan, dengan ruang luar yang lebih sedikit sehingga sampah berada di ruang tamu, orang hampir putus asa untuk mencari solusi," kata Mama seperti diberitakan BBC (12/7).
Mengatasi bau di rumah
Dengan lebih banyak dari kita menghabiskan lebih banyak waktu bekerja dari rumah selama pandemi, tidak mengherankan bahwa orang-orang lebih memperhatikan bagaimana bau rumah mereka.
Di Inggris, The White Company telah melihat lonjakan penjualan lilin beraroma, yang dikatakan karena lebih banyak orang bekerja dari rumah.
"Aroma adalah hal yang sangat pribadi karena kita semua memiliki selera yang berbeda, tetapi itu benar-benar memiliki kekuatan untuk mengubah nuansa ruangan dan oleh karena itu bagaimana perasaanmu ketika masuk," kata pendiri The White Company, Chrissie Rucker.
Baca juga:
Betapa Pentingnya Indera Penciuman Menilai Kelezatan Makanan

Selain membuat lingkungan lebih menyenangkan, ada beberapa bukti bahwa aroma yang tepat dapat meningkatkan kemampuan otak.
Mark Moss, Kepala Departemen Psikologi di Universitas Northumbria, telah mempelajari efek minyak esensial pada kinerja. Salah satu temuan utamanya adalah aroma rosemary dapat meningkatkan daya ingat.
"Saya juga telah melakukan beberapa pekerjaan yang menunjukkan efek menguntungkan dari sage dan peppermint, juga pada kognisi. Sebagai perbandingan, lavender cenderung merusak memori dan memperlambat waktu reaksi. Tetapi penelitian oleh orang lain telah menunjukkan itu berguna dalam mengurangi kecemasan sebelum perawatan dalam situasi gigi dan medis," katanya.
Moss menyoroti keunggulan reseptor aroma di otak, "Bohlam penciuman memiliki lebih banyak proyeksi ke lebih banyak struktur di otak daripada penglihatan atau pendengaran."
"Ini menunjukkan betapa pentingnya hal itu dalam evolusi kita. Sebagian besar dampak bau pada perilaku tidak disadari. Kita tidak secara aktif memproses informasi bau yang ada, terutama untuk bau tingkat rendah. Kita hanya secara sadar memproses bau yang cukup kuat," katanya.
Aroma produktif
Berdasarkan lebih dari satu dekade penelitian di Weizmann Institute of Science di Israel, Moodify sedang mengembangkan aroma yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kinerja, kebahagiaan, dan keselamatan.
Institut Weizmann menemukan bahwa pasukan terjun payung mengeluarkan bau ketakutan sebelum mereka melompat. Para ilmuwan mereproduksi aroma itu dan mengatakan itu bisa membantu membuat orang lebih waspada.
Meskipun tidak ada bau ketakutan yang berbeda, reseptor penciuman dapat mendeteksi molekul yang mudah menguap dalam keringat yang terkait dengan situasi stres.
Baca juga:

Molekul-molekul itulah yang sedang dikerjakan para ilmuwan. "Berpotensi, itu akan memberi kamu kinerja kognitif dan psikologis yang lebih baik," kata Mama.
Moss mengatakan, masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana bau mempengaruhi kita. "Penciuman mungkin yang paling sedikit dipahami dari semua indera karena secara evolusi telah dilampaui oleh penglihatan dan pendengaran dalam hal perilaku manusia," katanya.
"Itu sampai batas tertentu dianggap sebagai sisa masa lalu evolusi kita daripada sesuatu yang masih bernilai tinggi. Hanya ketika hilang, itu dianggap penting. Ini juga sangat kompleks dalam hal interaksi otak dengan alam semesta," demikian Moss. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
