Angkringan Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Gibran: Harga Jangan Mahal
Penjual angkringan di Jalan Yos Sudarso Solo, Jawa Tengah. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi menetapkan 51 budaya asal Jawa Tengah sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Sebanyak 28 dari 51 Warisan budaya itu kebanyakan berasal Solo, di antaranya warung Hidangan Istimewa Kampung (HIK), makanan Timlo Solo, Grebeg Maulud Kraton Kasunanan Surakarta, Serabi Notosuman, sate kere, dan Grebeg Syawal Keraton Kasunanan Surakarta.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengemukakan, 28 Warisan Budaya Tak Benda milik Solo merupakan hal yang luar biasa.
Baca Juga:
Bertemu Kapolri, Penjual Angkringan Ngeluh Omzet Jualan Turun Akibat PPKM Darurat
"Angkringan di Solo itu bukan tempat untuk cari makan, tapi sudah menjadi lifestyle," kata Gibran pada Merahputih.com di Balai Kota, Kamis (4/11).
Suami Selvi Ananda ini mengatakan, angkringan di Solo juga sudah menjadi tempat nongkrong atau berkumpul warga. Bahkan, angkringan jadi tempat untuk semua kegiatan warga serta membahas dinamika politik.
"Kalau di Solo jenis angkringan sekarang sudah banyak. Ada yang jualan di rumah, di pinggir jalan (PKL) dan ada yang dipikul keliling," kata dia.
Ia menyatakan, dengan ini akan memoles angkringan di Solo agar lebih nyaman serta harus higienis. Hal itu sangat penting agar pembeli datang tidak kapok.
"Terutama untuk lokasi angkringan harus higienis dan harga tidak mahal. Supaya pendatang ke Solo tidak kecewa," kata dia
Ia juga menegaskan, dalam waktu dekat akan mengumpulkan pengusaha dan penjual angkringan terkait Warisan Budaya Tak Benda ini. Gibran juga mengaku suka ke angkringan.
"Saya juga sering makan di angkringan. Makannya standar nasi kucing dan teh hangat," tutup dia.
Baca Juga:
PPKM Darurat, Pedagang Angkringan Minta Ubah Aturan Jam Operasi Malam
Seorang penjual angkringan Sunoto (43) mengaku senang dengan ditetapkannya angkringan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Ia berharap ini menjadi keuntungan bagi penjual angkringan.
"Semoga ini menjadi keuntungan bagi penjual angkringan karena angkringan sudah diakui sebagai warisan budaya Solo," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Gegara Adakan Nobar Euro 2020, Satpol PP Tegur Penjual Angkringan dan Restoran
Bagikan
Berita Terkait
Wapres Gibran Jamin Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Sumut Dipercepat
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik