Ancaman Resesi 2023 Picu Kejatuhan Wall Street 4 Hari Berturut

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 20 Desember 2022
Ancaman Resesi 2023 Picu Kejatuhan Wall Street 4 Hari Berturut

Ilustrasi - Reaksi pialang di lantai Bursa Saham New York, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/aa.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mencatat kerugian untuk sesi keempat berturut-turut. Para investor tengah menghindari taruhan berisiko, khawatir pengetatan Federal Reserve dapat mendorong ekonomi AS ke resesi.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 162,92 poin atau 0,49 persen, menjadi menetap di 32.757,54 poin. Indeks S&P 500 tergelincir 34,70 poin atau 0,90 persen, menjadi berakhir di 3.817,66 poin. Indeks Komposit Nasdaq terpangkas 159,38 poin atau 1,49 persen, menjadi ditutup pada 10.546,03 poin.

Baca Juga:

Indonesia Jauh dari Resesi Global dengan Kinerja Ekonomi Triwulan III

Dilansir dari Antara, Selasa (20/12), penurunan terbesar di antara 11 sektor utama S&P 500 menimpa sektor jasa-jasa komunikasi yang merosot 2,2 persen, konsumer nonprimer jatuh 1,7 persen dan teknologi turun 1,4 persen.

Tiga indeks saham utama AS telah berada di bawah tekanan sejak Rabu (14/12) pekan lalu, ketika Ketua Fed Jerome Powell mengambil nada hawkish sementara bank sentral menaikkan suku bunga. Powell menjanjikan kenaikan suku bunga lebih lanjut bahkan ketika data menunjukkan tanda-tanda melemahnya ekonomi.

Ilustrasi - Seorang pialang memotret layar monitor bursa saham di lantai bursa New York Stock Exchange di New York, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Lucas Jackson/aa. (REUTERS/LUCAS JACKSON)
Ilustrasi - Seorang pialang memotret layar monitor bursa saham di lantai bursa New York Stock Exchange di New York, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Lucas Jackson/aa. (REUTERS/LUCAS JACKSON)

Menurut Ahli Pasar Saham Brian Overby, kebijakan obligasi AS ini telah memicu investor lari dari saham. Menurut dia, investor tengah mengamati prospek taruhan yang lebih aman karena khawatir tentang kemungkinan resesi pada 2023.

Baca Juga:

Saham Apple Jeblok, Wall Street Terjengkang

Apalagi, lanjut di, saat ini indeks S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq telah terjual tajam untuk Desember dan berada di jalur penurunan tahunan terbesar sejak krisis keuangan 2008.

"Investor bertanya mengapa saya ingin mengambil risiko itu memasuki tahun 2023 dengan sikap Fed yang masih agresif ketika saya bisa mendapatkan hasil yang bagus di pasar pendapatan tetap," tutup analis saham senior di Ally itu. (*)

Baca Juga:

Hadapi Resesi dengan Finansial Sehat

#Harga Saham #Resesi Ekonomi #Wall Street
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Diminta Ambil Saham Mayoritas BCA, Komisi XI DPR: Jangan Bikin Gaduh
Pemerintah diminta mengambil saham mayoritas BCA. Komisi XI DPR mengatakan, bahwa hal itu tak perlu dibuat gaduh.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Pemerintah Diminta Ambil Saham Mayoritas BCA, Komisi XI DPR: Jangan Bikin Gaduh
Indonesia
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Terkait batas waktu atau tenggat penyelesaian berada di ranah kurator yang bertanggung jawab dalam kasus Sritex.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Indonesia
Eks CEO XL Dian Siswarini Jadi Bos Baru Telkom, Saham Melonjak 30 Poin
Dua keputusan penting diambil dalam RUPST PT Telkom Indonesia
Wisnu Cipto - Selasa, 27 Mei 2025
Eks CEO XL Dian Siswarini Jadi Bos Baru Telkom, Saham Melonjak 30 Poin
Indonesia
Sarankan Prabowo Hati-hati Keluarkan Pernyataan soal Pasar Saham, Ekonom: Kepercayaan Investor bisa Hilang
Sarankan Prabowo Hati-hati Keluarkan Statment soal Pasar Saham, Ekonom : Kepercayaan Investor bisa Hilang
Frengky Aruan - Senin, 28 April 2025
Sarankan Prabowo Hati-hati Keluarkan Pernyataan soal Pasar Saham, Ekonom: Kepercayaan Investor bisa Hilang
Indonesia
Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan
Ketika sentimen global memburuk, investor asing cenderung menarik dananya (capital outflow) dari pasar negara berkembang yang dianggap lebih berisiko.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 April 2025
Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan
Indonesia
IHSG Ditutup Melemah pada Penutupan Perdagangan Hari Pertama setelah Libur Panjang Lebaran, Analis Sebut Pengaruh Tarif Impor Baru AS
IHSG ditutup melemah akibat kekhawatiran tarif impor AS. Simak bagaimana kebijakan ini mempengaruhi pasar dan ekonomi Indonesia.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 08 April 2025
IHSG Ditutup Melemah pada Penutupan Perdagangan Hari Pertama setelah Libur Panjang Lebaran, Analis Sebut Pengaruh Tarif Impor Baru AS
Indonesia
IHSG Turun 9,16 Persen, BEI Hentikan Perdagangan
Pada pembukaan perdagangan Selasa (08/04) pagi pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
IHSG Turun 9,16 Persen, BEI Hentikan Perdagangan
Indonesia
Balasan Penerapan Tarif Resiprokal AS Bakal Guncang Pasar Saham
Pembalasan tarif kemudian akan dibalas Amerika dengan tarif sehingga ini akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang sentimennya kurang baik bagi pasar saham.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Balasan Penerapan Tarif Resiprokal AS Bakal Guncang Pasar Saham
Indonesia
Saham Perbankan Menguat, Ekonom Mirae Asset Sekuritas Ingatkan Masih Ada Potensi Rentan
Penguatan saham- saham Big Banks terdorong oleh keputusan pembayaran dividen, sebagaimana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) masing- masing perbankan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 Maret 2025
Saham Perbankan Menguat, Ekonom Mirae Asset Sekuritas Ingatkan Masih Ada Potensi Rentan
Indonesia
Buyback Saham Tanpa RUPS Hanya Bikin IHSG Kuat Sementara, Tidak Menyentuh Akar Masalah
Efektivitas kebijakan itu dalam jangka panjang masih belum terlalu jelas, karena buyback saham tidak dapat secara langsung mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level sebelumnya.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 Maret 2025
Buyback Saham Tanpa RUPS Hanya Bikin IHSG Kuat Sementara, Tidak Menyentuh Akar Masalah
Bagikan