Opsi Iran Balas AS: Sakiti Israel atau Blokade Selat Hormuz

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 07 Januari 2020
Opsi Iran Balas AS: Sakiti Israel atau Blokade Selat Hormuz

Para pelayat mencium peti mati Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang terbunuh dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020). ANTARA FOTO/Hossei

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Perwira militer senior Iran sekaligus komandan Iran Revolutionary Guard Corps Mayor Jenderal Qasem Soleimani, tewas dihantam roket Militer Amerika Serikat (AS). AS meluncurkan serangan udara usai Soleimani turun dari pesawat yang mendarat di Bandara Baghdad, Irak.

Selain Soleimani, wakil komandan milisi Syiah Irak (PMF), Abu Mahdi al-Muhandis, petinggi milisi Kataib Hizbullah, dan seorang petugas protokoler bandara Irak, Mohammed Reda juga turut meninggal dalam insiden tersebut.

Baca Juga

Dubes Iran di PBB: Balasan untuk Aksi Militer Adalah Aksi Militer

Serangan ini terjadi dua hari setelah milisi Syiah Irak dan simpatisannya menyerbu kedutaan besar Amerika Serikat di Baghdad. Insiden itu terjadi setelah AS membombardir markas Kataib Hizbullah pada akhir pekan lalu hingga menewaskan 25 orang.

Garda Revolusi Iran sebelumnya mengklaim pasukan-pasukan anti-Amerika Serikat di seluruh dunia Muslim akan membalas pembunuhan pemimpin Pasukan Quds, Mayor Jenderal Soleimani.

Ribuan orang menghadiri prosesi pemakaman pemimpin Pasukan Elite Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani yang tewas karena serangan udara di Teheran, Senin (6/1/2020). ANTARA FOTO/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/pras.
Ribuan orang menghadiri prosesi pemakaman pemimpin Pasukan Elite Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani yang tewas karena serangan udara di Teheran, Senin (6/1/2020). ANTARA FOTO/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/pras.

"Garda Revolusi, bangsa Iran yang bijaksana dan front perlawanan di dunia Muslim yang membentang luas akan membalas tumpahnya darah syuhada ini (Soleimani)," kata juru bicara Garda Revolusi Iran, Ramezan Sharif dalam siaran televisi nasional Iran yang dikutip Reuters, Jumat pekan lalu.

"Kegembiraan Zionis dan Amerika dalam waktu dekat akan berubah menjadi ratapan," sambung dia.

Hal senada disampaikan Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami. Hatami menegaskan pemerintahnya akan mengambil langkah pembalasan atas pembunuhan Soleimani.

“Balas dendam yang menghantam akan kami lakukan untuk pembunuhan tidak adil terhadap Soleimani. Kami akan membalas semua yang terlibat dan bertanggung jawab atas pembunuhan itu,” ujar Hatami dilansir Kantor Berita IRNA.

Analis konflik dan terorisme Timur Tengah, Alto Luger berpendapat, meski Pemerintah Iran telah mengeluarkan pernyataan keras atas terbunuhnya Soleimani, namun Iran tak akan mendeklarasikan perang terhadap AS.

"Walaupun tindakan AS bisa dikategorikan sebagai 'Act of War', alias deklarasi perang, Iran tidak akan menyatakan perang melawan AS," kata Alto saat dihubungi MerahPutih.com, Selasa (7/1).

Baca Juga

Jika Amerika dan Iran Perang, PA 212 Ingatkan Potensi Kemarahan Kelompok Syiah di Indonesia

Menurut Alto, tewasnya Soleimani menciptakan 'fait accompli' bagi pemerintah Iran. Jika Iran tak membalas serangan AS, akan dianggap lemah oleh negara-negara luar dan warganya sendiri.

"Tapi kalau balas, maka mereka tahu mereka akan berdarah-darah, apalagi (Presiden AS Donald) Trump secara langsung sudah menciptakan deteren dengan menyebut ada 52 target apabila Iran membalas," kata dia.

Alto menjelaskan opsi yang dapat ditempuh Iran untuk membalas serangan AS terbatas. Di antaranya, kata Alto, Iran dapat melancarkan aksi balas dendam lewat proksinya di Timur Tengah, misalnya lewat Hizbullah maupun HAMAS.

"Targetnya adalah Israel. Kemungkinan ini ada, tapi kecil, dan tidak akan dilakukan secara besar-besaran dan berkepanjangan," ujarnya.

Selain itu, HAMAS dan Hizbullah punya agenda politik tersendiri sehingga mereka juga akan memikirkan cost-benefit untuk mereka.

Warga Iran mengusung peti mati Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang terbunuh dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020). ANTARA FOTO/Hossein Mersadi/Fars news agency/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/aww.
Warga Iran mengusung peti mati Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang terbunuh dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020). ANTARA FOTO/Hossein Mersadi/Fars news agency/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/aww.

Kemudian, lanjut Alto, Iran dapat memilih opsi memblokade Selat Hormuz, dengan memakai kapal-kapal kecil untuk mengganggu pelayaran kapal-kapal, terutama tanker di Selat tersebut.

"Ini kemungkinan yang lebih tinggi, tapi cukup berisiko juga," imbuhnya.

Pasalnya, saat ini gugus tempur USS Abraham Lincoln sedang berada di Selat Hormuz. Ini adalah gugus tempur dengan kekuatan persenjataan nuklir yang siap melawan dan menghadapi eskalasi militer Iran.

Alto melanjutkan, langkah terakhir, Iran berharap ada retaliasi perdagangan yang dilakukan oleh kekuatan hegemoni penyeimbang AS seperti Russia dan China. Namun, menurutnya, kemungkinan ini kecil, apalagi dunia sedang bersiap memasuki resesi global tahun ini.

"Baik Russia maupun China tidak ingin menjadi tukang pukul bagi negara lain," tuturnya.

Baca Juga

Pejabat AS: Pasukan Rudal Iran Sudah Siaga Tinggi

Dengan kondisi seperti itu, Alto menilai meskipun serangan terhadap Jenderal Soleimani adalah sebuah tindakan beresiko yang dilakukan oleh AS, Iran hanya punya opsi terbatas untuk melawannya.

"Iran sangat tahu bahwa kekuatan militer mereka, maupun kekuatan ekonomi mereka tidak akan mampu mendukung konfrontasi langsung antara mereka dengan AS," pungkasnya. (Pon)

#Iran #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Dunia
Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar
Spekulasi tentang identitas dan ideologi pelaku memenuhi media sosial dan forum daring.
Dwi Astarini - 5 menit lalu
Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar
Dunia
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Beberapa kasus dugaan spionase yang melibatkan warga negara China juga muncul belakangan ini di AS.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Dunia
Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump
Trump mengatakan upacara penghormatan untuk aktivis konservatif yang tewas itu akan digelar besar-besaran.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump
Dunia
Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku
Pihak berwenang menyebut telah menemukan senjata yang diyakini digunakan dalam insiden tersebut.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku
Dunia
Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku
Departemen itu meyakini pelaku menembak dari atap sebuah gedung.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku
Dunia
Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka
Polisi bersenjata lengkap terus memburu seorang tersangka.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka
Dunia
Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi bahwa influencer yang juga komentator politik konservatif AS Charlie Kirk meninggal dunia
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan
Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Bagikan