92 Staf PBB Tewas di Gaza


Sejumlah warga mengangkut para korban dari sebuah gedung yang hancur akibat serangan Israel di Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan, Selasa (17/10). ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/tm/am.)
MerahPutih.com - Jumlah anggota staf Perserikatan Bangsa-Bangsa yang tewas di Jalur Gaza sudah mencapai 92 orang di tengah berlangsungnya konflik Israel-Palestina.
Komisaris jenderal Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA), Philippe Lazzarini menuturkan, sekitar 13.000 anggota PBB dipekerjakan di Jalur Gaza.
Baca Juga
Ia menyebutkan bahwa UNRWA belum pernah mengalami “kematian sebanyak itu dalam waktu yang singkat."
Saat ini, lebih dari 700.000 orang mengungsi ke sekolah-sekolah yang didirikan UNRWA agar dapat berlindung di bawah bendera biru PBB.
"Akan tetapi, 50 lebih fasilitas mereka telah diserang hingga menelan puluhan korban jiwa dan melukai ratusan lainnya," kata Lazzarini.
Menyelamatkan diri ke wilayah selatan Jalur Gaza juga tidak dijamin aman, kata pejabat senior PBB itu. Lebih lanjut, dia mengatakan sepertiga staf PBB di sana tewas akibat dibombardir.
"Semakin lama korban jiwa terus berjatuhan seperti yang diumumkan Israel, semakin jauh kita dari prospek perdamaian di masa depan," katanya.
Baca Juga
Penyair Kanada Rupi Kaur Tolak Undangan Gedung Putih karena Gaza
Saat wawancara, Lazzarini mengaku sangat terkejut dengan apa yang dia temukan di Gaza.
“Situasinya menyayat hati," ucapnya
Lazzarini mengatakan masyarakat serba kekurangan, mereka menyelamatkan diri ke sekolah-sekolah UNRWA dan meminta roti dan air.
Terjadi krisis bahan bakar, katanya. Jika tidak ada bahan bakar yang tiba di Gaza dalam beberapa hari ke depan.
“fasilitas-fasilitas utama tidak akan berfungsi lagi,” katanya.
Blokade pasokan bantuan sama saja dengan hampir tidak ada perdagangan dan ketertiban umum terancam, menurut pejabat PBB itu.
Jika dalam waktu dekat tidak ada perubahan, maka banyak orang yang akan kehilangan nyawanya karena minim bantuan kemanusiaan dan bukan karena pengeboman, ujarnya.
“Blokade ketat semacam itu berarti sama saja dengan hukuman kolektif,” kata Lazzarini. (*)
Baca Juga
Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza Utara di Tengah Bombardir Israel
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda

Otoritas Palestina Segera Bentuk Komite Sementara Pemerintahan di Jalur Gaza.

Israel Mau Relokasi Paksa Warga Gaza Utara, Komisi I DPR: Bertentangan dengan Prinsip Kemanusiaan

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina Lewat Jalur Udara, Ada Makanan Pokok, Selimut hingga Kebutuhan Anak

Israel Gempur Jalur Gaza, Inggris dan Sekutu Desak Tindakan untuk Mengatasi Kelaparan

Pesawat Hercules TNI AU Tembus Langit Gaza! 800 Ton Makanan Hingga Obat-obatan Dikirim dengan Strategi 'Air Drop' ke Titik Teraman

Kematian dan Kelaparan di Gaza Bakal Makin Parah Saat Israel Rencanakan Pendudukan Militer di Jalur Gaza

Madonna Desak Paus Leo Datangi Gaza: Hentikan Perang dan Penderitaan Anak Kecil Tak Berdosa

Rencana Netanyahu Kuasai Gaza Terbongkar, Evakuasi Penduduk Disebut Genosida Terselubung

Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
