Penyair Kanada Rupi Kaur Tolak Undangan Gedung Putih karena Gaza


Rupi Kaur menghadiri White House Forum on Asian Americans, Native Hawaiians and Pacific Islanders pada Mei lalu. (Instagram@rupikaur_)
PENYAIR Kanada Rupi Kaur menolak undangan perayaan Diwali yang berlangsung pada 8 November di Gedung Putih sebagai protes terhadap tanggapan pemerintahan Biden terhadap perang Israel-Hamas.
Acara ini akan dipandu oleh Wakil Presiden Kamala Harris, yang belum mengomentari pernyataan tersebut.
Baca Juga:

Dalam unggahan di media sosialnya, Kaur mengatakan dia menolak "undangan apa pun dari lembaga yang mendukung hukuman kolektif" terhadap warga sipil.
Dia juga meminta masyarakat Asia Selatan lain untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah AS.
Kaur, penyair kelahiran India yang menulis buku kumpulan puisi Milk and Honey mengatakan, "Terkejut karena pemerintahan ini menganggap Diwali - festival cahaya Hindu - dapat diterima."
Menurutnya acara tersebut merupakan perayaan kebenaran atas kepalsuan dan pengetahuan atas ketidaktahuan. Dia juga menuduh pemerintah AS membenarkan genosida terhadap warga Palestina.
Baca Juga:

Konflik yang dimulai pada 7 Oktober setelah Hamas menyerang Israel, mengakibatkan lebih dari 1.400 orang terbunuh, menurut pihak berwenang Israel. Sekitar 240 orang lainnya disandera di Gaza.
Sementara itu, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan bahwa lebih dari 10.300 warga Palestina telah terbunuh sejak serangan balasan Israel di wilayah tersebut, termasuk lebih dari 4.100 anak-anak.
Pengepungan Israel di wilayah tersebut juga sangat membatasi akses terhadap makanan, air dan bahan bakar bagi 2,2 juta orang yang tinggal di Gaza.
Kaur juga mengkritik penolakan Presiden Joe Biden untuk mendukung gencatan senjata kemanusiaan, yang didukung oleh PBB. "Sebagai perempuan Sikh, saya tidak akan membiarkan kemiripan saya digunakan untuk menutupi tindakan pemerintahan ini," demikian Rupi Kaur. (aru)
Baca Juga:
70 Persen Penduduk Gaza Terusir dari Tempat Tinggal akibat Serangan Israel
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian

Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan

Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia

5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan

Mekotekan: Warisan Budaya Bali Setelah Kuningan, Simbol Keberanian dan Tolak Bala
