3 Orang Meninggal dalam Resepsi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, DPR: Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
Gedung DPR RI. (Foto: MerahPutih.com/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus tewasnya tiga orang dalam resepsi pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia menilai insiden tersebut sangat memprihatinkan dan tidak boleh dibiarkan tanpa kejelasan.
“Kematian tiga orang dalam acara resepsi pernikahan ini adalah tragedi yang tidak bisa dianggap biasa. Aparat kepolisian dan pihak terkait harus segera mengungkap penyebab pasti peristiwa ini dan memastikan ada pertanggungjawaban hukum,” tegas Abdullah, Selasa (22/7).
Abdullah juga meminta agar proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan profesional, tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. Ia menekankan bahwa penegakan hukum harus berjalan sesuai prosedur agar masyarakat tidak kehilangan kepercayaan terhadap aparat.
“Jangan ada yang ditutup-tutupi. Keluarga korban dan masyarakat berhak mengetahui kebenaran. Saya mendukung penuh langkah kepolisian dan berharap semua fakta dibuka secara terang,” ujarnya.
Baca juga:
Sebagai anggota Komisi III yang membidangi hukum, ia juga mengingatkan pentingnya evaluasi terhadap standar keamanan dalam penyelenggaraan acara publik, terutama yang melibatkan tamu dalam jumlah besar.
“Ini bisa menjadi pembelajaran agar ke depan ada standar pengamanan dan keselamatan yang lebih ketat. Nyawa manusia tidak boleh dikorbankan hanya karena kelalaian,” tambahnya.
Abdullah berharap kasus ini segera dituntaskan sehingga memberikan keadilan bagi keluarga korban dan menjadi peringatan bagi semua pihak agar lebih mengutamakan keselamatan dalam setiap kegiatan.
Seperti diketahui, tiga orang meninggal dan puluhan orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka saat menghadiri Pesta Rakyat yang menjadi rangkaian pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, pada Jumat (18/7).
Tiga orang yang menjadi korban itu adalah Vania Aprilia, 8 tahun, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota; Dewi Jubaedah (61); dan anggota Kepolisian Resor Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39). (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Polemik Sumber Air Aqua usai Disidak KDM, Komisi XIII DPR: Masyarakat Jangan Percaya Informasi Menyesatkan
Hari Santri Jadi Momen Krusial! Pemerintah Diingatkan Agar Pendidikan Keagamaan Tidak Terlupakan dalam Revisi UU Sisdiknas
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
DPR Sebut 'Gimmick' AMDK Berlabel 'Air Pegunungan' Bentuk Pelecehan Kedaulatan Negara, Menteri Jangan Hanya Mengimbau Masyarakat
Cegah Penyelundupan Narkoba, Legislator Usulkan Penambahan Pos Perbatasan di Papua Selatan
DPR Desak Pengusutan Tuntas Tambang Emas Ilegal Dekat Mandalika
Aqua Dianggap Bohongi Konsumen soal Sumber Air, YLKI Minta Pemerintah Lakukan Audit
HET Pupuk Turun Sampai 20 Persen di Seluruh Indonesia, Aparat Diminta Jangan Santai
[HOAKS atau FAKTA]: DPR Dibubarkan Karena Dianggap Tak Berguna dan Selalu Menghalangi Rakyat
DPR Tak Masalah Bahasa Portugis Masuk ke Sekolah, Tapi Ada Syarat Khusus Biar Siswa Enggak Stres Gara-gara Tugas Tambahan