Waspadai Penyakit Menular di Lingkungan Anak Bersekolah
Minggu, 31 Juli 2022 -
PENYEBARAN penyakit menular di sekolah sangat rentan terjadi, baik dari teman sekelas yang sedang sakit atau lingkungan sekolah yang tidak bersih. Oleh karena itu, orang tua harus selalu waspada dan melakukan berbagai langkah pencegahan agar kesehatan anak tetap terjaga.
Anak-anak lebih berisiko terkena penyakit menular, sebab daya tahan tubuhnya masih lemah. Terlebih, lingkungan sekolah merupakan tempat yang rentan bagi anak untuk tertular penyakit, mulai dari jajanan yang tidak sehat, lingkungan yang kotor, hingga interaksi yang tinggi dengan teman sekelas.
Sebagian besar anak juga belum memahami sepenuhnya tentang kebiasaan hidup sehat, seperti mencuci tangan setiap saat, dan masih perlu selalu diingatkan. Oleh karena itu, bimbingan dan pengawasan dari orang tua sangat penting dilakukan.
Kamu mungkin pernah melihat anak pulang sekolah dengan kondisi demam, pucat, dan sakit perut. Beberapa kondisi tersebut bisa menjadi tanda anak tertular penyakit. Nah, dilansir dari MyHSPediatric ada beberapa jenis penyakit menular yang perlu di waspadai.
Baca Juga:

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit menular akibat infeksi pada saluran pernapasan yang tidak hanya disebabkan oleh virus, tetapi juga bakteri. Salah satu penyebab ISPA adalah penyakit influenza.
Virus penyebab ISPA menyerang sistem pernapasan dan menimbulkan beberapa gejala, seperti hidung tersumbat, bersin, batuk, dan sakit tenggorokan. Terkadang, anak juga mengalami demam tinggi selama beberapa hari, lemas, dan sakit kepala. Pada kasus yang lebih berat, ISPA bisa berkembang menjadi pneumonia.
Bila anak terkena flu, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan, yaitu memastikan anak banyak beristirahat, memberikan makanan bergizi, dan mencukupi kebutuhan cairannya agar anak tidak dehidrasi. Selain itu, kamu juga dapat memberikan obat flu anak yang banyak dijual bebas di pasaran sesuai dengan gejala yang dialami anak.
Cacar air
Cacar air merupakan salah satu penyakit yang penularannya rentan terjadi di sekolah dan umumnya dialami anak di bawah usia 12 tahun. Penyakit ini sangat mudah menular melalui percikan cairan yang keluar dari mulut atau hidung saat bersin dan batuk.
Kontak langsung dengan cairan dari benjolan cacar yang pecah dan berbagi pakai alat makan juga bisa meningkatkan risiko penularan. Seorang anak yang tertular cacar air akan mengalami gejala, seperti:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Pusing
- Sakit perut yang disertai munculnya ruam kulit dan benjolan kecil berisi cairan bening
Saat terjangkit cacar, biasanya anak akan merasakan gatal yang luar biasa. Namun, jangan sampai anak menggaruk benjolan yang muncul, sebab akan menimbulkan bekas luka bila sampai terinfeksi bakteri.
Konjungtivitis (mata merah)
Mata merah atau konjungtivitis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Mata merah terjadi karena peradangan konjungtiva, yaitu jaringan yang melapisi bagian dalam kelopak dan bagian putih mata.
Gejalanya meliputi mata berair, nyeri saat mengedipkan mata, bengkak pada kelopak mata, dan mata terasa gatal. Pada kasus yang lebih parah, peradangan dapat menyebabkan terbentuknya nanah.
Konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, bila kondisi ini disebabkan oleh bakteri, diperlukan pengobatan antibiotik sesuai resep dokter. Untuk menghindari anak dari penyakit yang mudah menular di sekolah ini, kamu cukup ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan benar.
Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pencernaan. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa diare, demam, lemas, dan sakit perut.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak terkena gastroenteritis, yaitu kebersihan lingkungan sekolah yang buruk, kontak dengan teman penderita diare, atau konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus dan bakteri.
Untuk mencegah anak dari penyakit ini, kamu dapat mengajarkan anak pola hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan rumah, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Campak
Campak atau dikenal juga dengan sebutan rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Gejala yang muncul berupa demam, batuk, hidung berair, sakit tenggorokan, mata merah, dan muncul ruam di sekujur tubuh.
Virus penyakit campak sangat mudah menyebar melalui udara yang telah terkontaminasi oleh percikan cairan yang keluar dari mulut atau hidung penderita saat batuk atau bersin.
Sebagai salah satu langkah pencegahan, pemberian vaksin pada anak sangat penting dilakukan. Ada dua jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah campak, yaitu vaksin MR dan vaksin MMR.
Baca Juga:

Kutu rambut
Kutu rambut merupakan parasit yang hidup dengan mengisap darah dari kulit kepala manusia. Meski tidak berbahaya, kutu rambut sangat mengganggu karena dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada kulit kepala.
Kutu rambut sangat mudah menular melalui kontak dengan penderita, misalnya duduk bersebelahan atau bermain bersama anak lain yang memiliki kutu rambut. Selain itu, berbagi pakai barang-barang pribadi, seperti sisir, ikat rambut, dan topi juga bisa menjadi sarana penularan kutu rambut.
Kudis
Kudis disebabkan oleh adanya tungau yang hidup dan bersarang di lapisan kulit paling luar. Gejalanya adalah gatal pada malam hari dan muncul benjolan kecil kemerahan. Tungau penyebab kudis berukuran sangat kecil, sehingga sangat sulit dilihat oleh mata.
Penyakit ini sangat mudah menular melalui kontak fisik atau kegiatan berbagi pakai dengan anak penderita kudis. Misalnya, bersalaman dan menggantung baju di dekat baju penderita. Tak heran bila kudis menjadi penyakit yang sering dialami anak-anak yang tinggal di asrama sekolah.
Kurap
Kurap adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jamur. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak merah bersisik dan terasa gatal. Ada beberapa penyebab kurap yang rentan menyerang anak-anak, yaitu:
- Tempat tinggal yang lembap
- Mandi di kamar mandi umum
- Tidak membersihkan diri setelah berenang di kolam renang umum
- Berbagi pakai peralatan dengan anak penderita kurap
Beberapa cara bisa dilakukan untuk mengobati penyakit kurap dan salah satunya adalah dengan mengoleskan krim antijamur pada bagian kulit yang terinfeksi penyakit kurap.
Gondongan
Gondongan dikenal dengan ciri-ciri bengkak pada pipi, leher, dan rahang. Kondisi ini terjadi karena membengkaknya kelenjar liur akibat infeksi virus. Virus dapat menyebar melalui bersin, batuk, berbagi alat makan, atau tidak mencuci tangan setelah bersentuhan dengan penderita.
Untuk beberapa kasus, gondongan juga disertai dengan gejala lain, seperti demam, lemas, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan nyeri otot. Penyakit menular ini tidak membutuhkan pengobatan khusus dan bisa sembuh dalam beberapa minggu. Sebagai langkah pencegahan, orangtua dapat memberikan anak vaksinasi MMR. (dgs)
Baca Juga:
Bermain Menurunkan Risiko Gangguan Kesehatan Mental pada Anak