Awas, Bahaya Gadget Mengintai Anak

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 27 Juli 2022
Awas, Bahaya Gadget Mengintai Anak

Gawai malah dapat bermanfaat bagi mereka asalkan penggunaannya tidak berlebihan dan diawasi dengan baik. (Freepik/Freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TAHUKAH kamu bahwa membiarkan anak terlalu sering bermain gadget (gawai) dapat menghambat perkembangannya? Saat kamu memberikan gawai untuk meredakan anak rewel memang bisa menjadi solusi. Tapi terlalu sering main gawai bisa hambat perkembangan anak.

Anak-anak sebenarnya boleh saja menggunakan gawai, seperti ponsel, tablet, atau laptop. Misalnya untuk menonton kartun atau sekadar mendengarkan lagu. Gawai malah dapat bermanfaat bagi mereka asalkan penggunaannya tidak berlebihan dan diawasi dengan baik.

Melansir Alodokter, jika digunakan secara berlebihan, gadget dapat memberikan dampak yang tidak baik pada perkembangan anak seperti berikut.

Baca juga:

Moms, Catat Nih 'Bahaya' Gadget Bagi Anak Menurut Psikolog

bahaya gadget
Terlalu sering main gawai bisa hambat perkembangan anak. (Freepik/Freepik)

Terlambat bicara


Salah satu dampak dari sering menggunakan gawai adalah anak menjadi terlambat bicara atau mengalami masalah dalam bicara.

Umumnya, anak usia 6 bulan sudah mulai bisa mengeluarkan kata meski belum memiliki arti, seperti “Baba” atau “Yaya”. Seiring bertambah usianya, kosakatanya pun akan semakin bertambah. Anak-anak dapat belajar banyak kosakata baru jika sering diajak bicara oleh orang tuanya.

Lalu, bagaimana Si Kecil bisa lancar bicara jika setiap hari kamu memberikannya gawai dan tidak melatihnya untuk bicara? Jika hal ini diteruskan, jangan kaget bila Si Kecil jadi lebih banyak diam dan malas untuk bicara.

Tidak bisa bersosialisasi


Berada di depan layar gawai bisa membuat Si Kecil malas untuk beranjak kemana-mana. Pada akhirnya, ia pun tidak bisa bersosialisasi dengan anak-anak sebaya lainnya atau orang-orang di sekitarnya. Jika dibiarkan, bisa saja ia tumbuh menjadi pribadi yang antisosial, karena lebih asik dengan gawainya.

Baca juga:

Penggunaan Gadget Anak, Pengawasan Orang Tua Masih Rendah

bahaya gadget
Kecanduan gadget juga bisa membuatnya enggan untuk belajar. (Freepik/Freepik)

Kesulitan untuk fokus belajar


Selain membuat Si Kecil malas untuk bersosialisasi, kecanduan gadget juga bisa membuatnya enggan untuk belajar. Ia juga jadi mudah lupa karena ingatannya hanya tertuju pada konten yang biasa dilihatnya.

Sebagai contoh, kamu sering memberikan Si Kecil film kartun yang berbahasa tidak jelas (tidak berbentuk kata), maka ia mungkin jadi lebih terbiasa mengucapkan bahasa tersebut daripada bahasa sehari-hari. Padahal, kamu dan Si Kecil pun tidak tahu apa arti dari kata-kata tersebut.

Selain itu, Si Kecil juga akan rewel jika kamu melarangnya menggunakan gawai, dan akan kesulitan untuk mengajarkan hal-hal baru kepadanya, karena ia hanya terpaku pada gawai.

Otot-ototnya menjadi lemah


Anak-anak berusia di bawah 5 tahun umumnya memiliki antusiasme dan rasa ingin tahu yang besar, sehingga mereka seharusnya bergerak aktif, berlarian ke segala tempat, dan tidak bisa diam.

Jika kamu sering membiarkan Si Kecil bermain dengan gawai, ia akan jadi malas untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan akan memuaskan rasa ingin tahunya hanya lewat gawai.

Otot-otot Si Kecil pun bisa melemah akibat kurang dilatih. Sebab, segala yang ia inginkan bisa diakses dengan mudah lewat gawainya. Oleh sebab itu, Si Kecil merasa tidak perlu untuk beranjak dari ranjang atau sofanya yang nyaman.

Selain membahayakan, penggunaan gawai pada anak pun perlu dibatasi. Anak-anak berusia di bawah 2 tahun tidak dianjurkan untuk menggunakan gawai. Anak berusia 2–4 tahun cukup menggunakan gawai selama 1 jam sehari, sedangkan yang berusia 5 tahun ke atas boleh menggunakan gawai tidak lebih dari 2 jam per harinya.

Agar gawai tidak menghambat perkembangan Si Kecil, dianjurkan untuk selalu memantau dan mengontrol penggunaannya. Selain itu, perbanyaklah waktu untuk melakukan kegiatan bersama tanpa gawai, seperti menggambar, mewarnai, atau sekadar bersenda gurau dengan Si Kecil.

Bila kecanduan gawai sudah sangat mengganggu tumbuh kembang anak, konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan solusi yang tepat. (dgs)

Baca juga:

Kapan Waktu yang Tepat Kenalkan Gawai pada Anak?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan