Moms, Catat Nih 'Bahaya' Gadget Bagi Anak Menurut Psikolog

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Selasa, 23 Januari 2018
Moms, Catat Nih 'Bahaya' Gadget Bagi Anak Menurut Psikolog

Ilustrasi (Pixalbay)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Psikolog dari Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Jakarta, Jane Cindy meminta orang tua untuk mewaspadai dampak buruk gadget atau gawai bagi anak karena dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.

"Gadget memiliki dampak yang dapat menyebabkan kecanduan, terutama bila anak terbiasa bermain dengan gadget. Anak akan terus menerus menggunakan gadget mereka dan perkembangan interaksi sosial menjadi terhambat," katanya seperti dilansir Antara, Selasa (23/1).

Cindy melanjutkan, anak yang sudah mulai kecanduan gawai akan terbiasa mendapatkan kesenangan dengan pola satu arah. Mereka lebih suka bermain sendiri menggunakan gawai daripada bermain bersama teman-temannya.

Selain perkembangan interaksi sosial menjadi terhambat, kesenangan yang didapat dari kecanduan gawai juga dapat membuat anak-anak menghindar dari tanggung jawab dan tugas mereka.

"Mereka jadi malas mengerjakan pekerjaan rumah, belajar, ikut les dan lain-lain," ujarnya.

Kecanduan bermain gawai juga dapat mempengaruhi respon visual anak. Permainan yang ada di dalam gawai biasanya berupa rangsangan visual yang bergerak cepat. Anak akan terbiasa dengan ritme memperhatikan rangsangan visual yang bergerak cepat.

"Akibatnya, ketika mereka mendengarkan penjelasan guru di kelas dengan bentuk rangsangan visual yang tidak secepat gerakan visual pada permainan, mereka akan mudah merasa bosan," tuturnya.

Tentu gawai tidak selamanya memberikan dampak buruk. Penggunaan gawai juga dapat memberikan dampak baik, seperti memudahkan anak untuk mencari informasi atau pengetahuan.

"Pada anak usia sekolah, mereka dapat menggunakan 'gadget' untuk mencari topik-topik yang sesuai dengan materi pelajaran di sekolah, selain untuk memudahkan komunikasi dengan orang tua dan anggota keluarga yang lain," katanya.

Karena itu, Cindy menyarankan agar orang tua tidak memberikan gawai sama sekali pada anak usia di bawah dua tahun.

Sedangkan untuk anak usia tiga tahun sampai dengan delapan tahun, lebih baik orang tua mengarahkan anaknya untuk melakukan permainan yang banyak melibatkan motorik, persepsi visual spasial dan sensori. (*)

#Gadget #Anak #Psikolog
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Fun
Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost
JBL Sense Lite dirancang untuk menghadirkan dentuman bass yang lebih bertenaga tanpa menutup akses pendengaran terhadap suara sekitar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Indonesia
Mata Anak Indonesia Terancam Buta Karena Gadget, Menkomdigi Beri Peringatan Keras
Ia mengimbau para orang tua untuk lebih aktif mengawasi penggunaan gawai pada anak
Angga Yudha Pratama - Selasa, 05 Agustus 2025
Mata Anak Indonesia Terancam Buta Karena Gadget, Menkomdigi Beri Peringatan Keras
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Tetapkan batasan dengan konsisten, jelaskan kenapa ada batasan, dan terapkan kontrol penggunaan media bila perlu
Angga Yudha Pratama - Rabu, 23 Juli 2025
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Indonesia
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Aksi pelecehan terjadi di dalam pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 9669 rute Denpasar-Jakarta pada hari Senin (14/7) malam
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Indonesia
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Aparat penegak hukum untuk bergerak cepat, tegas, dan transparan dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 14 Juli 2025
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Bagikan