Warga Bandung Sampaikan Penolakan Perpanjangan PPKM Darurat
Senin, 19 Juli 2021 -
MerahPutih.com - Warga dari berbagai profesi menyampaikan aspirasi penolakan perpanjangan PPKM Darurat, di Pendopo Kota Bandung, Senin (19/7).
Koordinator Aliansi Pedagang Pasar Kota Bandung Rahmat Rendi berharap PPKM Darurat dievaluasi.
Pasalnya, PPKM Darurat telah membuat para pedagang kesulitan. "Kami siap berjalan normal dengan standar prokes ketat," katanya, saat menyampaikan aspirasi di Pendopo Kota Bandung, Senin (19/7).
Baca Juga:
Terdampak Berat PPKM Darurat, Ini Sejumlah Tuntutan PKL Malioboro
Sementara itu, perwakilan Driver Online Roda 4 Kota Bandung Adi Azhari menyambut gembira jika Pemkot Bandung melayangkan surat kepada pemerintah pusat tentang penolakan perpanjangan PPKM Darurat.
"PPKM ini menyiksa berbagai lini, seperti restoran, antar-penumpang sampai pengambilan barang. Kita harapkan ini jangan perpanjang," ujar Adi Azhari.
Perwakilan Ojek Online roda 2 Iyan Restu sangat berharap, aspirasinya soal evaluasi PPKM bisa diperjuangkan ke pemerintah pusat.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku akan melayangkan surat ke pemerintah pusat terkait dengan keberatan sejumlah warga soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Mereka menyampaikan aspirasi kepada Pemkot Bandung. Mang Oded akan sampaikan ke pemerintah pusat atas keberatan mereka terkait perpanjangan PPKM. Insyaallah akan saya buat," tuturnya.

Oded memastikan segera melayangkan surat tersebut ke pemerintah pusat. Oded pun prihatin atas kondisi saat ini. Seperti contohnya pengemudi ojek online yang harus membayar cicilan kendaraan.
"Mereka sampaikan curhatan mereka bahwa tidak tahan, tidak kuat. Sudah mobilnya tidak terbayar cicilan, motor juga berat, untuk ojek online," katanya.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Cairkan Bantuan Sosial PPKM Darurat Rp 500 Ribu
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya juga mengaku siap menampung aspirasi para pengemudi online. Termasuk soal penyekatan jalan.
"Usulannya kita rapat dulu menunggu hasilnya. Untuk jam operasional dalam hal ini lebih menekan mobilitas dan kerumunan. Kita lihat tempat itu di mana saja," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Jelang Lebaran, Pasar di Jantung Malioboro Yogyakarta Sepi Pembeli