COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin


Gedung Kementerian Kesehatan.(foto: Merahputih.com/Kanu)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginformasikan sebanyak tujuh pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang terdata pada pekan lalu seluruhnya dilaporkan sembuh. Namun, jumlah kasus COVID-19 itu berasal dari subvarian yang dikategorikan tidak mematikan pengidapnya.
Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan atau IPK menyatakan masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan tindakan seperti menerapkan pembatasan imbas kasus COVID-19 mulai naik di sejumlah negara.
"Ini kan kita menunggu arahan Kementerian Kesehatan seperti apa, tentunya apapun arahan Kementerian Kesehatan itu yang kita ikuti," kata Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Kemenko IPK, Herzaky Mahendra Putra ditemui di Jakarta, Rabu (.
Menurut dia, saat ini belum ada informasi apa pun secara detail, dan masyarakat hanya diminta untuk waspada terlebih dahulu terkait adanya peningkatan kasus COVID-19.
Baca juga:
Kasus Positif COVID 19 Hari Ini Naik Dua Kali Lipat dari Kemarin
"Kita belum mendapatkan arahan atau informasi apa-apa, apakah misalnya ada pembatasan," kata dia lagi.
Menurut Herzaky, saat ini COVID-19 sudah mirip penyakit-penyakit yang lain, namun demikian hal tersebut tidak boleh dianggap remeh, dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada.
"Jadi InsyaAllah aman sampai hari ini," katanya.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes Murti Utami mengatakan sehubungan dengan peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara di kawasan Asia, seperti Thailand, Hongkong, Malaysia dan Singapura, ada sejumlah hal yang harus dilakukan unit kesehatan serta para pemangku kepentingan.
Sejumlah hal itu, antara lain memantau perkembangan situasi dan informasi global terkait kejadian COVID-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO, serta meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau dan memverifikasi tren kasus ILI/SARI/Pneumonia/COVID-19 melalui pelaporan rutin Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
Kemudian, menggencarkan promosi gaya hidup sehat dan kewaspadaan COVID-19, seperti dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat, cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun atau menggunakan "hand sanitizer".
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto selama sekitar 2,5 jam, Menkes mengatakan bahwa Kepala Negara memang menanyakan soal perkembangan terkini kasus COVID-19 di Indonesia.
"Itu mengenai COVID, beliau tanya seperti apa. Saya sampaikan bahwa COVID itu memang terjadi kenaikan," kata Menkes.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

KPK Periksa 3 Dirut Swasta Terkait Bansos Presiden Era COVID, Kerugian Negara Diperkirakan Rp 125 M

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
