Wafatnya Azyumardi Azra, Indonesia Kehilangan Tokoh Intelektual Muslim Berpengaruh

Minggu, 18 September 2022 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Kepergian cendekiawan muslim Azyumardi Azra meninggalkan duka bagi sejumlah kalangan dan orang terdekat.

Azyumardi wafat usai dirawat di Malaysia, Minggu (18/9).

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 Din Syamsuddin menyebut, kepergian Ketua Dewan Pers itu merupakan kehilangan bagi bangsa Indonesia dan dunia Islam.

"Kita semua merasa kehilangan atas kepergian ke rahmatullah almarhum Prof Dr Azyumardi Azra," kata Din kepada wartawan di Jakarta, Minggu (18/9).

Baca Juga:

Azyumardi Azra, Tokoh Toleransi Peraih Gelar Kehormatan Kerajaan Inggris

Din Syamsuddin mengatakan, Azyumardi Azra merupakan cendekiawan muslim yang telah menebar hikmah kebijaksanaan, hingga ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembangunan peradaban utama di dunia Islam.

Din mengenal Azyumardi Azra sebagai teman angkatan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang kini bernama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keduanya juga bersama-sama belajar ke Amerika Serikat untuk program magister dan doktor.

"Selama itu saya mengenal almarhum sebagai sosok cendekiawan muslim yang berpegang teguh pada prinsip kebenaran, kejujuran, dan keadilan, dan memiliki gairah tinggi untuk izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin)," katanya.

Baca Juga:

Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Meninggal Dunia

Din mengungkapkan, sejatinya dirinya bersama Azyumardi Azra sedang merancang peresmian World Fulcrum of Wasatiyyah Islam atau Poros Dunia Wasatiyyat Islam pada bulan November nanti.

Poros ini, katanya, merupakan upaya untuk mengarusutamakan prinsip jalan tengah dari Indonesia ke dunia Islam.

"Almarhum bersedia menjadi Wakil Ketua Dewan Eksekutif Poros Dunia tersebut," katanya.

Din pun berharap jenazah prof Azra dapat disemayamkan di UIN Jakarta.

Hal itu pun disampaikan Din Syamsuddin saat berbicara dengan Dubes RI di Kuala Lumpur, Hermono.

Sebab, almarhum merupakan rektor UIN dua periode tahun 1998-2006.

Beliau pun dikenal telah berjasa mengubah wajah UIN Jakarta secara fisik dan berhasil menumbuh suburkan budaya akademik dan ilmiah di kalangan dosen dan mahasiswa. (Knu)

Baca Juga:

Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Jalani Perawatan di Malaysia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan