Usia dan Kualitas Sperma Bisa Sebabkan Bayi Tabung Gagal
Sabtu, 20 Juli 2024 -
MerahPutih.com - Bayi tabung atau dengan bahasa lain In vitro fertilization (IVF) merupakan salah satu metode untuk memperoleh anak dari pasangan yang memiliki infertilitas atau mandul. Namun, metode bayi tabung ini juga memiliki tingkat kegagalan yang tak sedikit.
Dokter Spesialis Obsteri dan Gunekologi subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dr. Upik Anggraheni Priyambodo, Sp. O. G, Subsp. F. E. R mengatakan metode bayi tabung bisa mengalami kegagalan yang disebabkan oleh beberapa hal.
"Kegagalan bayi tabung biasanya dikarenakan usia lebih dari 35 tahun, pola hidup yang tidak konsisten, kemudian ada gangguan kesuburan cukup berat seperti PCOS tidak terkontrol," ujarnya kepada merahputih.com pada Kamis pekan ini.
Selain itu, menurutnya, kualitas sperma dan cadangan sel telur yang rendah juga meningkatkan risiko gagalnya IVF.
Baca juga:
Kampanye #SehangatHarapanIbu Siap Dukung Program Bayi Tabung
Dokter yang praktek di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) itu menambahkan persentase keberhasilan dalam memulai bayi tabung di umur lebih dari 35-37 tahun mencapai 36,8 persen. Namun, ketika menginjak umur 40 tahun, keberhasilan mulai turun, yakni mulai dari 26,67 persen di RSPI.
Selain itu, bila gagal, metode bayi tabung bisa kembali dilakukan tanpa menunggu lama. Syaratnya adalah ketika istri selanjutnya mengalami menstruasi, sudah bisa kembali diberlakukan bayi tabung.
Ada beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan jika pasangan belum berhasil untuk melakukan bayi tabung, antara lain:
- Mencari penyebab ketidakberhasilan IVF.
- Konsisten dalam menjaga pola hidup sehat.
- Pemeriksaan tambahan sesuai dengan saran dokter.
- Mencoba kembali dengan mengoptimalkan usaha tambahan (akupunktur, imunoterapi, teknologi IMSI, dll).
- Perubahan protokol stimulasi IVF sesuai dengan diskusi dokter fertilitas. (far)