TNI Kerahkan Ribuan Babinsa Tegakan Prokes dan Tracing di PPKM Skala Mikro

Selasa, 09 Februari 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Tentara Nasional Indonesia mengerahkan 29.736 personel untuk melakukan pengawasan dan tracing COVID-19 di tujuh provinsi di Jawa dan Bali yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro.

Rinciannya, 29.736 personel itu terdiri dari 27.866 Bintara Pembina Desa (Babinsa), 1.768 Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) TNI AL dan 102 Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) TNI AU.

"Bintara Pembina Desa (Babinsa) merupakan ujung tombak TNI di tengah masyarakat yang menjadi agen pencegahan, pendeteksian, dan penanggulangan terhadap COVID-19 di desa." kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memimpin apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer Covid-19 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (9/2).

Baca Juga:

Pandemi Bikin Serapan BBM Bersubsidi Berkurang

Sebelum diterjunkan di wilayah kerjanya para Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga akan diberi pelatihan menjadi tracer COVID-19. Selain itu, TNI juga telah menyiapkan tenaga kesehatan TNI sebagai vaksinator untuk mendukung program vaksinasi nasional yang telah dicanangkan pemerintah.

Saat ini TNI telah memiliki 1.008 vaksinator terverifikasi dan akan meningkatkan jumlah tersebut dengan melatih 10.000 vaksinator baru dan telah menyiapkan perangkat rantai dingin berupa coolbox yang telah didistribusikan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut, FKTL TNI, di tujuh provinsi yang menjadi titik berat PPKM Skala Mikro dan vaksinasi.

Menteri Kesehatan dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. (Foto: Antara)
Menteri Kesehatan dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. (Foto: Antara)


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, saat ini diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak untuk memerangi laju penyebaran COVID-19 di Indonesia, termasuk TNI dan Polri.

Perang ini harus dimulai dengan tujuan yang jelas. Tujuannya adalah mengurangi laju penyebaran virus," kata Budi Gunadi.

Menurut dia, untuk menekan laju penyebaran COVID-19 diperlukan operasi yang memiliki strategi khusus dan melibatkan peran intelijen dari TNI maupun Kepolisian untuk melakukan identifikasi di mana dan siapa musuhnya dengan melakukan program testing dan tracing.

"Intelnya TNI dulu pakai pengamatan fisik dan menyadap handphone, sekarang pake alat test kit," ucapnya. (Knu)

Baca Juga:

APPBI Solo Sebut Aturan PPKM di Daerah Bikin Ekonomi Sulit Pulih

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan