APPBI Solo Sebut Aturan PPKM di Daerah Bikin Ekonomi Sulit Pulih
                Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Solo, Jawa Tengah, Veronica Lahji. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Solo, Jawa Tengah, menyebut kebijakan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadikan upaya pemulihan ekonomi di daerah menjadi sulit khususnya mall.
Baca Juga
Pemkot Solo Longgarkan Aturan PPKM Mikro, Anak 5 Tahun Boleh Ngemal
Ketua APPBI Solo, Veronica Lahji mengatakan, perbedaan aturan PPKM yang dibuat kepala daerah masing-masing membuat masyarakat bingung.
Ia mencontohkan banyak pengunjung dari luar kota Solo terpaksa harus pulang karena ada aturan SE Wali Kota Solo melarang anak di bawah 15 tahun masuk mal.
"Aturan melarang anak di bawah 15 tahun masuk mal di Indonesia hanya diterapkan di Solo. Meskipun pada akhirnya aturan itu dilonggarkan menjadi 5 tahun saat PPKM mikro," kata Veronica, Senin (8/2).
Ia mengatakan ekonomi Solo selama ini ditopang daerah sekitar seperti Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Sragen, Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri. Kalau aturan setiap kepala daerah samua beda-beda berpengaruh sulitnya ekonomi pulih kembali akibat COVID-19.
"Selama ini pengelola mall di Solo selalu patuh dengan jam operasional dan aturan protokol kesehatan sejak adanya pandemi Corona. Itu pun ternyata tidak cukup, kami harus ikuti kebijakan lainnya," kata dia.
Ia pun menyarankan agar kepala daerah dalam membuat kebijakan setidaknya bisa disamakan. Apalagi pemerintah pusat sudah memutuskan tidak ada lockdown sehingga ekonomi harus tetap berjalan seiring dengan penanganan COVID-19.
"Kalau kebijakan hanya dibuat secara parsial, maka pemulihan ekonomi juga akan sulit dilakukan. Minimal aturannya dibuat serentak," kata dia.
Dikatakannya, selama ini pengelola pusat perbelanjaan dan mall sudah berusaha menaati aturan yang dibuat pemerintah. Selain penerapan protokol kesehatan, pengelola mal juga sudah membentuk pos penegakan protokol kesehatan.
"Meski sudah berupaya maksimal, tetapi hingga saat ini tingkat kunjungan di mall belum terdongkrak," ucap dia.
Chief Marcom Solo Paragon Mal ini menambahkan di Solo Paragon Mall, sebelum pandemi tingkat kunjungan dalam sehari mencapai 8.000 orang pada saat weekdays dan 14.000 orang selama weekend. Namun, akibat pandemi dalam satu hari hanya 4.000 orang dan selama PPKM hanya 2.000 orang. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
PPKM Mikro, Ganjar Instruksikan RT/RW Bikin Tempat Khusus Isolasi Mandiri
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
                      UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
                      Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
                      501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi
                      Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
                      SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD
                      Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda
                      Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal
                      Gelombang Arus Mudik Dimulai, CFD Solo Diliburkan 2 Pekan
                      Arus Mudik Lebaran 2025, Kota Solo Bakal Dilintasi 8,3 Juta Kendaraan