Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD

Frengky AruanFrengky Aruan - Senin, 18 Agustus 2025
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD

Kondisi rumah masa kecil Slamet Riyadi di Kota Solo memprihatinkan, Senin (18/8). (Merahputih.com/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - DPRD Solo mengajukan dana revitalisasi rumah kecil Slamet Riyadi yang ada di Kota Solo, Jawa Tengah. Revitalisasi dilakukan karena rumah tersebut sangat memprihatinkan dan belum pernah tersentuh revitalisasi dari pemerintah pusat.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Surakarta, Sukasno mengatakan pihaknya telah mendatangi rumah masa kecil pahlawan nasional Slamet Riyadi. Ia pun terkejut melihat rumah dalam kondisi sangat memprihatinkan.

“Kami melihat langsung kondisi rumah dan memperjuangkan anggaran renovasinya rumah masa kecil Slamet Riyadi,” ujar Sukasno, Senin (18/8).

Ia melihat bangunan berarsitektur joglo dengan beberapa bagian bambu yang lapuk. Di dalam rumah, plafon dari kepang mulai mengelupas, sementara dinding kayu tampak kusam dimakan usia.

“Jika hujan turun, rembesan air menetes dari atap. Kondisinya sangat memprihatinkan. Apalagi kalau kita kaitkan dengan nama besar Brigjen Slamet Riyadi sebagai Pahlawan Nasional pastinya sangat disayangkan,” kata dia.

Ia menjelaskan bangunan ini terakhir direhab tahun 1937. Artinya hampir 90 tahun tidak ada perbaikan berarti.

Baca juga:

Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta

“Rumah itu tetap terlihat bersih. Rumah dijaga Gunawan, kerabat Slamet Riyadi yang menempati bagian timur rumah,” katanya.

Ia mengatakan warga sekitar masih memanfaatkan rumah tersebut sebagai tempat kegiatan Posyandu.

Menurutnya, rumah ini sangat layak dijadikan museum perjuangan atau rumah juang. Sebab, sejak kecil hingga sekolah dasar, Slamet Riyadi tumbuh di rumah itu bersama kakak perempuannya dan kedua orang tuanya.

Rumah tersebut mengenang perjuangan Slamet Riyadi. Selain itu, juga untuk mengedukasi generasi muda soal sejarah lokal Solo.

“Ada kisah menarik dari cerita keluarga, seorang perempuan asal Belanda datang berkunjung mengaku cucu dari komandan tentara Belanda yang dahulu menjadi lawan pertempuran Slamet Riyadi. Datang penuh hormat ingin bertemu keluarga Slamet Riyadi. Itu bukti bahwa nama beliau dihormati, bahkan oleh bekas musuh,” tutur Sukasno.

Ia menambahkan dana revitalisasi rumah kecil Slamet Riyadi diajukan APBD 2026. Untuk besaran masih dibahas di DPRD.

Disinggung soal status bangunan Benda Cagar Budaya (BCB), ia akan meminta DPUPR berkoordinasi dengan lembaga terkait.

“Kalau melihat penanda di pintu, rumah ini dibangun tahun 1937. Secara usia, sudah masuk kategori tua dan layak dipertimbangkan sebagai cagar budaya,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

#Kota Solo #Pahlawan Nasional #Slamet Riyadi
Bagikan
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Berita Terkait

Indonesia
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
RS Kardiologi dibangun menggunakan dana hibah UEA nilai mencapai Rp 417,3 miliar atau setara USD 25 juta saat pemerintahan Walkot Solo Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Selasa, 30 September 2025
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
Indonesia
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
“Dalam rapat yang digelar Jumat malam dihadiri anggota dewan, Pengurus DPC dan PAC, saya dipilih menjadi Plt Ketua DPC PDIP Kota Solo menggantikan FX Hadi Rudyatmo yang ditunjuk Ketum Megawati Soekarnoputri menjadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng,” kata Teguh
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
Indonesia
501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi
Remisi ini dapat mengurangi angka penghuni di Rutan Kelas 1 Surakarta.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi
Indonesia
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Rumah kecil Slamet Riyadi terakhir direhab tahun 1937.
Frengky Aruan - Senin, 18 Agustus 2025
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Indonesia
SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD
Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto mengatakan sampai saat ini mendapatkan penjelasan resmi terkait mekanisme seleksi, rekrutmen siswa, kurikulum, hingga dampak terhadap keberadaan SD reguler yang sudah eksis di Kota Solo.
Frengky Aruan - Jumat, 25 Juli 2025
SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD
Indonesia
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Natsir dan Sjafruddin Prawiranegara pada era Orde Lama dan Orde Baru juga pernah dianggap pemberontak PRRI.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda
Pemkot Solo akan membuat program supaya Solo masuk lima besar kota paling toleransi di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025
Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda
Indonesia
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Sosok aktivis 98 ini menyampaikan bahwa batas waktu pengusulan dari daerah akan berakhir pada akhir Mei
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Indonesia
Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal
Massa mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang tidak prorakyat.
Dwi Astarini - Jumat, 02 Mei 2025
Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal
Bagikan