Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak
Wapres Ke 10 dan 12 RI, Jusuf Kalla, bicara soal Soeharto jadi pahlawan nasional. Foto: MerahPutih.com/Didik
MerahPutih.com - Presiden RI, Prabowo Subianto, menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Plakat dan dokumen gelar pahlawan diserahkan kepada putri sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut selaku ahli waris, di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11).
Penganugerahan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) menilai, keputusan pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto perlu diterima secara objektif. Hal itu melihat melihat jasa besar yang pernah diberikan almarhum terhadap bangsa Indonesia.
Baca juga:
“Kita harus menerima itu dengan kenyataan bahwa mungkin saja Pak Harto ada sedikit kekurangan, tapi lebih banyak jasanya kepada negara ini,” ujar JK kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/11).
JK menegaskan, kesempurnaan bukan milik siapa pun, dan setiap pemimpin pasti memiliki catatan sejarahnya masing-masing. Namun, dalam pandangannya, Soeharto telah membawa Indonesia menuju masa pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil.
“Bahwa dia ada kekurangan, ya semua orang ada kekurangan. Siapa sih yang lebih sempurna, kan tidak ada juga,” kata JK.
Ia mengingatkan publik agar tidak hanya menilai Soeharto dari sisi kekurangannya, tetapi juga melihat pencapaian besar selama masa pemerintahannya.
Baca juga:
Salah satu capaian yang diingat politisi Partai Golkar itu adalah tingginya pertumbuhan ekonomi nasional pada masa Orde Baru, yang mencapai rata-rata 7 hingga 8 persen per tahun.
“Beliau telah membawa negeri ini lebih baik dan juga membawa pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Saat Pak Harto itu bisa 7–8 persen, dan setelah itu sulit dicapai lagi,” ujarnya.
Meskipun demikian, JK tidak menampik bahwa Soeharto meninggalkan warisan sejarah yang kompleks. Namun, ia menilai bahwa dalam konteks pembangunan dan stabilitas ekonomi, Soeharto telah memberikan kontribusi besar yang layak diakui.
“Ya, kita lihat dari dua sisi ada kekurangan, tapi juga ada keberhasilan besar yang patut dihargai,” pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak
Kakak Marsinah Titip Pesan Kepada Presiden Prabowo Subianto: Hapus Total Sistem Outsourcing
Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Cederai Semangat Antikorupsi, Pembelokan Sejarah Reformasi
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Dari Penumpas G30S PKI hingga Pahlawan Nasional: Jejak Perjuangan Sarwo Edhie Wibowo
SBY & Jokowi Berkuasa Tak Dikabulkan, Keluarga Cendana Bersyukur Akhirnya Prabowo Angkat Soeharto Pahlawan Nasional
Haru Keluarga Marsinah, Ucapkan Terima Kasih kepada Prabowo atas Gelar Pahlawan Nasional
Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi
Ayahnya Jadi Pahlawan Nasional, Tutut Soeharto: Sekarang Rakyat Makin Pintar
Dari Pabrik Porong ke Istana Negara, Profil dan Perjuangan Marsinah hingga Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional