Tips Strategi Agar Tetap Bertahan Melewati COVID-19 Buat Pelaku Bisnis

Rabu, 29 April 2020 - Leonard

PANDEMI COVID-19 telah mengakibatkan dampak yang sangat signifikan bagi dunia. Perekonomian Indonesia salah satunya juga tidak luput, khususnya dirasakan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Menurut Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Afifuddin Suhaeli Kalla, memperkirakan bahwa hampir semua pengusaha di semua sektor telah mengalami kerugian hingga 20% sejak ditemukannya kasus pertama korban positif COVID-19 di Indonesia.

Baca Juga:

Terjawab! Ini Alasan Jokowi Ngotot Enggak Mau Lockdown Atasi COVID-19

Berikut adalah beberapa strategi untuk menekan kerugian yang terjadi agar bisnis kamu bisa tetap berjalan dengan baik selama wabah COVID-19.

1. Periksa kondisi keuangan

1
Pastikan seberapa besar likuiditas yang dimiliki (Foto: Pexels/Alexander Mils)

Lakukan pemeriksaan secara seksama terhadap kondisi keuangan bisnis kamu. Hal yang perlu kamu pastikan terlebih dahulu adalah posisi likuiditas bisnis kamu. Likuiditas adalah sejumlah dana atau aset likuid yang dapat dengan cepat kamu gunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek termasuk untuk keperluan untuk keadaan darurat. Kamu harus memastikan seberapa besar likuiditas yang kamu miliki dan seberapa lama likuiditas tersebut dapat menghidupi bisnis kamu.

2. Periksa status aset dan hutang

2
Terdapat program restrukturisasi pinjaman (Foto: Unsplash/christian koch)

Dalam kondisi seperti ini, kamu pasti akan mengukur kemampuan untuk bertahan dalam kondisi sulit. Buatlah rincian yang mencakup jumlah aset dan hutang. Kemudian, kurangi jumlah aset dengan hutang. Dengan begitu, kamu dapat memproyeksikan keberlangsungan usaha kamu. Perlu diingat bahwa salah satu dukungan pemerintah untuk UMKM saat ini adalah program restrukturisasi pinjaman untuk membantu meringankan dampak wabah COVID-19 terhadap bisnis kamu. Hal ini dapat menjadi solusi apabila kondisi keuangan bisnis mengalami gangguan secara signifikan.

Baca Juga:

Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Corona, Sandiaga: UMKM Tahan Turbulensi Ekonomi

3. Buatlah business plan baru

3
Terapkan strategi digital marketing (Foto: Unsplash/Headway)

Sebagai pelaku usaha, kamu harus selalu dapat mengantisipasi dan beradaptasi terhadap perubahan atau risiko yang mungkin terjadi pada bisnis kamu. Buatlah business plan baru yang memuat strategi pemasaran, strategi distribusi, sistem pemodalan dan pola pengeluaran. Dengan begitu, kamu dapat meningkatkan kemampuan usaha kamu untuk bertahan saat kondisi keuangan sulit. Kamu dapat mencoba menerapkan strategi digital marketing untuk menghemat bujet promosi dan strategi distribusi untuk memperluas jangkauan bisnis kamu.

4. Catat pola pengeluaran

4
Tandai beberapa pengeluaran sekunder (Foto: Unsplash/Markus Spiske)

Pengeluaran sendiri terbagi menjadi 4 pos, yaitu primer berkaitan dengan biaya operasional, kewajiban berkaitan dengan upah atau gaji pekerja, sekunder, dan investasi. Tandai beberapa pengeluaran sekunder dan alihkan pengalokasian pengeluaran tersebut untuk modal tambahan atau investasi.

5. Lakukan manajemen risiko

5
Lakukan review kondisi kegiatan bisnis (Foto: Unsplash/Maarten van den Heuvel)

Untuk meredam kerugian sebaiknya mengelola manajemen risiko dengan baik. Pertama, dengan menganalisa risiko apa saja yang mungkin terjadi pada bisnis kamu. Adapun beberapa strategi manajemen risiko antara lain: menanggung sendiri kerugian, menghindari risiko, mengurangi potensi risiko dan yang terakhir adalah mengalihkan pengelolaan risiko dan kerugian yang mungkin timbul dari pihak kedua.

Musi Samosir, Chief Risk Officer Adira Insurance, mengatakan, dalam kondisi tidak biasa seperti saat ini, lakukan review atas kondisi kegiatan bisnis. Lakukan perubahan untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan termasuk dengan meminimalisasi pengeluaran. (lgi)

Baca juga:

Catat, Cicilan UMKM Terdampak Corona Ditunda 1 Tahun dengan Bunga Ringan!

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan