Timbunan Koin Emas Kuno Ditemukan di Israel
Jumat, 28 Agustus 2020 -
PENCARIAN artefak kuno kerap mengungkap hal tak terduga. Sebuah temuan terbaru di Israel menghubungkan kaitan antara kekhalifahan Abbaside dan kekaisaran Bizantium. Yang membuatnya lebih menarik, temuan itu berupa timbunan 425 koin emas murni.
Dilansir laman Interesting Engineering, mengutip Times of Israel, lokasi persis penggalian itu tidak diungkapkan. Tentunya dengan alasan yang masuk akal. Israel Antiquities Authority (IAA) mengumumkan penemuan itu pada Senin (24/8).
Baca juga:

Penggalian yang menemukan harta karun koin tersebut terdiri dari sekelompok relawan muda yang akan segera bergabung dengan dinas wajib militer di Israel. Salah seorang remaja yang menemukan harta karun itu, Oz Cohen, mengatakan kepada Times of Israel ia tengah menggali tanah ketika tiba-tiba menemukan sesuatu yang tampak seperti daun yang tipis. "Ketika melihat lagi, saya melihat ini merupakan koin emas. Sungguh menyenangkan menemukan harta karun yang begitu istimewa dan kuno," katanya.
Liat Nadav-Ziv dan Dr Elie Haddad, direktur penggalian, menjelaskan koin emas akan mengarah pada perdagangan internasional sejak dulu. Menurut mereka, penemuan semacam itu bukanlah sesuatu yang terjadi secara rutin.
Baca juga:

"Menemukan koin emas dalam jumlah yang begitu banyak sangatlah langka. Kami hampir tidak pernah menemukannya dalam penggalian arkeologi, mengingat emas selalu sangat berharga, dilebur dan digunakan kembali dari generasi ke generasi," jelas mereka dalam sebuah pernyataan.
Mereka mengatakan koin-koin yang terbuat dari emas murni yang tidak teroksidasi di udara ditemukan dalam kondisi sangat baik. Seolah-olah dikubur sehari sebelumnya. Temuan mereka mungkin menunjukkan bahwa perdagangan internasional terjadi antara penduduk daerah dan daerah terpencil.
Jumlah total 425 koin emas yang terkumpul cukup banyak untuk masa itu dalam sejarah. Pakar koin IAA Dr Robert Kool memperkirakan koin berasal dari akhir abad kesembilan. "Harta karun langka ini pasti akan menjadi sumbangan besar bagi penelitian, karena temuan dari periode Abbasiyah di Israel relatif sedikit. Mudah-mudahan studi tentang penimbunan akan memberi tahu kita lebih banyak tentang periode yang masih minim diketahui," katanya. (lgi)
Baca juga:
Dengan Tekonologi Modern Mampu Membaca Kota Kuno di Bawah Tanah