Tidak Mau Seperti India, Pemerintah Fokus Pada Pengurangan Mobilitas Warga
Rabu, 21 April 2021 -
MerahPutih.com - Peningkatan kasus COVID-19 di India, membuat perhatian dunia. Pemerintah melakukan berbagai upaya agar kasus COVID-19 di Tanah Air bisa terus dikendalikan, sehingga tidak terjadi sepeti di negara Asia Selatan ini.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, pihaknya terus melakukan edukasi pada masyarakat. Adanya larangan mudik satu upaya menjaga supaya mengurangi mobilitas.
Baca Juga:
Pemerintah Targetkan Vaksinasi COVID-19 kepada 60 Ribu Pekerja Seni
Langkah antisipasi lainnya adalah pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro, khususnya di daerah-daerah tujuan mudik, daerah zona merah atau yang kasusnya meningkat. Kemudian, penguatan testing, tracing, treatment terutama di daerah-daerah tujuan mudik.
Pemerintah, lanjut ia, terus meningkatkan capaian program vaksinasi. Teorinya bahwa 70 persen dari sasaran vaksinasi bisa memberikan perlindungan, atau menekan laju penularan virus.
“Kita tahu bahwa vaksin kan memberikan perlindungan kepada individu untuk dia tidak menjadi sakit. Kalau pun sakit, tidak parah atau berakhir kematian. Itu perlindungan yang diberikan,” kata Nadia.

Per Selasa (20/4), sudah ada sekitar 17 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan sampai saat ini dalam program vaksinasi COVID-19 dengan jumlah orang mencapai 11,1 juta untuk dosis pertama dan dosis kedua 6,1 juta. Jika vaksinasi semakin cepat dan banyak, atau 70 persen jumlah penduduk Indonesia sudah divaksin, maka kekebalan kelompok akan terjadi. Kondisi itu pasti akan menekan laju penularan COVID-19.
"Fakta sekarang baru sekitar 11 juta orang yang divaksin atau 6 persen dari target. Kalau dibandingkan jumlah penduduk, angka itu masih kecil, artinya belum cukup untuk memberikan perlindungan kekebalan kelompok," ujarnya. (Asp)
Baca Juga:
Vaksinasi di Bulan Puasa, Peserta Diminta Perhatikan Asupan Makanan Saat Sahur