Tergantung Juni, Kang Emil Akui Hatinya Berat ke Jabar
Sabtu, 23 Maret 2024 -
MerahPutih.com - Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil belum bisa memutuskan apakah berlaga di Pilkada DKI Jakarta, atau Jabar. Meski begitu, dia mengakui hatinya masih ingin berada di tanah sunda
"Nanti bulan Juni saya putuskan. Sama, hati tetap berat ke Jabar, tapi saya tidak menutup kemungkinan Jakarta, keputusan akhirnya mungkin di bulan Juni sesuai survei," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, Sabtu (23/3) malam.
Baca juga:
Saat ini, dirinya tengah mempersiapkan diri untuk meningkatkan elektabilitasnya sampai bulan Juni, sehingga ketika dipasangkan dengan siapapun maka lebih muda terjadi kesepahaman.
"Pencoblosan (Pilkada) kan November, mulai kampanye bulan September, pendaftaran bulan Agustus, perjodohan di bulan Juli, PDKT di bulan Juni gitu. Dari sini sampai ke Juni tingkatkan elektabilitas supaya pas PDKT dengan siapapun nyambung," paparnya, dikutip dari Antara.
Kang Emil mengaku belum ada yang melakukan pendekatan pada dirinya, termasuk dari partai-partai pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres lalu. Meski beberapa waktu lalu Prabowo juga mengindikasikan koalisi pilpres tersebut dilanjutkan sampai ke pilkada.
"Belum ada yang mendekati, di TKD juga belum ada pembicaraan pilkada. Ini masih jauh, kalau boleh tensinya turun dulu gitu, karena masih jauh," ungkap ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat itu.
Baca juga:
Terkait dengan indikasi kelanjutan koalisi di pilkada, Emil mengatakan hal tersebut ideal karena hubungan antar pimpinan partai telah terbentuk, ekosistem juga telah terbangun, namun memang tidak secara matematis seperti itu.
"Memang idealnya begitu. Kalau ternyata kesempatan pilkada juga ada pasangan yang kuat dan menjanjikan dalam koalisi 02, tentunya menjadi pilihan utama. Walaupun dari pengalaman koalisi pusat dengan daerah tidak selalu sebangun karena pilkada kan figur. Nah figurnya kadang-kadang datang dari partai-partai yang bukan koalisi, tapi kalau bisa dari koalisi itu tentunya lebih baik," tuturnya. (*)
Baca juga:
Golkar Jakarta Buka Peluang Koalisi dengan PSI di Pilkada DKI