Taliban Tuntut Joe Biden Penuhi Janji Penarikan Pasukan AS

Rabu, 11 November 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Kelompok Taliban, pada Selasa (10/11) menuntut pemerintahan AS nanti di bawah Presiden oe Biden memenuhi perjanjian untuk menarik pasukan dari Afghanistan pada Februari.

Amerika Serikat telah mulai menarik pasukannya di bawah kesepakatan tersebut, yang menggariskan bahwa penarikan tentara akan selesai dilakukan pada Mei 2021 --tergantung pada pemenuhan jaminan keamanan.

Penarikan pasukan AS itu berlangsung pada saat Taliban mengadakan pembicaraan perdamaian dengan pemerintah Afghanistan di Doha.

Baca Juga:

Hamas Minta Biden Batalkan Kebijakan Trump di Palestina

"Emirat Islam ingin menekankan kepada presiden terpilih yang baru dan pemerintahan AS mendatang bahwa implementasi perjanjian adalah alat yang paling masuk akal dan efektif untuk mengakhiri konflik antara kedua negara kita," kata kelompok militan itu melalui pernyataan, dikutip Reuters.

Pernyataan itu merupakan komentar penting pertama yang dikeluarkan Taliban menyangkut hasil pemilihan presiden AS.

Ilustrasi - Polisi Nasional Wanita Afghanistan (ANP) berbaris saat latihan patroli di sebuah pusat pelatihan dekat kemah tentara Jerman di Kunduz, bagian utara Afghanistan, Senin (3/12/2012). Polisi Jerman dan Belanda membimbing program pelatihan bagi ANP, sebagai bagian dari penarikan misi Pasukan Pengawalan Keamanan Internasional (ISAF). (ANTARA/REUTERS/Fabrizio Bensch/tm)
Ilustrasi - Polisi Nasional Wanita Afghanistan (ANP) berbaris saat latihan patroli di sebuah pusat pelatihan dekat kemah tentara Jerman di Kunduz, bagian utara Afghanistan, Senin (3/12/2012). Polisi Jerman dan Belanda membimbing program pelatihan bagi ANP, sebagai bagian dari penarikan misi Pasukan Pengawalan Keamanan Internasional (ISAF). (ANTARA/REUTERS/Fabrizio Bensch/tm)

Sementara itu, kekerasan telah meningkat di seluruh negeri saat pembicaraan di ibu kota Qatar melambat.

Taliban melakukan serangan ke ibu-ibu kota provinsi, yang dalam beberapa kasus memicu serangan udara Amerika Serikat.

Berbagi pihak, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga telah mempertanyakan keberadaan Al Qaida.

Baca Juga:

Infeksi Corona Dunia Tembus 50 Juta Kasus

Seorang pejabat senior PBB pada Oktober mengatakan kepada BBC bahwa kelompok itu masih "sangat terikat" dengan Taliban.

Presiden AS yang akan pergi, Donald Trump, telah menjadikan pengakhiran perang di Afghanistan sebagai janji besarnya saat ia berkampanye.

Trump juga mengatakan dalam sebuah cuitan pada Oktober bahwa pasukan AS bisa keluar dari Afghanistan pada Natal.

Namun beberapa pejabat, seperti penasihat keamanan nasionalnya, mengatakan bahwa mereka sedang bekerja dalam kerangka batas waktu Mei 2021. (*)

Baca Juga:

Sengitnya Pertarungan Senat Selain Pilpres AS

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan