Taliban Tuntut Joe Biden Penuhi Janji Penarikan Pasukan AS
 Zulfikar Sy - Rabu, 11 November 2020
Zulfikar Sy - Rabu, 11 November 2020 
                Tahanan Taliban yang baru dibebaskan berjalan di penjara Pul-e-Charkhi, di Kabul, Afghanistan, Kamis (13/8/2020). (REUTERS/NATIONAL SECURITY COUNCIL)
MerahPutih.com - Kelompok Taliban, pada Selasa (10/11) menuntut pemerintahan AS nanti di bawah Presiden oe Biden memenuhi perjanjian untuk menarik pasukan dari Afghanistan pada Februari.
Amerika Serikat telah mulai menarik pasukannya di bawah kesepakatan tersebut, yang menggariskan bahwa penarikan tentara akan selesai dilakukan pada Mei 2021 --tergantung pada pemenuhan jaminan keamanan.
Penarikan pasukan AS itu berlangsung pada saat Taliban mengadakan pembicaraan perdamaian dengan pemerintah Afghanistan di Doha.
Baca Juga:
"Emirat Islam ingin menekankan kepada presiden terpilih yang baru dan pemerintahan AS mendatang bahwa implementasi perjanjian adalah alat yang paling masuk akal dan efektif untuk mengakhiri konflik antara kedua negara kita," kata kelompok militan itu melalui pernyataan, dikutip Reuters.
Pernyataan itu merupakan komentar penting pertama yang dikeluarkan Taliban menyangkut hasil pemilihan presiden AS.
 
Sementara itu, kekerasan telah meningkat di seluruh negeri saat pembicaraan di ibu kota Qatar melambat.
Taliban melakukan serangan ke ibu-ibu kota provinsi, yang dalam beberapa kasus memicu serangan udara Amerika Serikat.
Berbagi pihak, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga telah mempertanyakan keberadaan Al Qaida.
Baca Juga:
Seorang pejabat senior PBB pada Oktober mengatakan kepada BBC bahwa kelompok itu masih "sangat terikat" dengan Taliban.
Presiden AS yang akan pergi, Donald Trump, telah menjadikan pengakhiran perang di Afghanistan sebagai janji besarnya saat ia berkampanye.
Trump juga mengatakan dalam sebuah cuitan pada Oktober bahwa pasukan AS bisa keluar dari Afghanistan pada Natal.
Namun beberapa pejabat, seperti penasihat keamanan nasionalnya, mengatakan bahwa mereka sedang bekerja dalam kerangka batas waktu Mei 2021. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Joe Biden Terapi Radiasi & Hormon Lawan Kanker Prostat Agresif, Hasilnya Ada Harapan
 
                      Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
 
                      Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas
 
                      Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
 
                      Dulu Nyinyir Kini Mendoakan, Respons Simpatik Trump atas Kabar Kanker Prostat Biden
 
                      Joe Biden Ungkap Diagnosis Kanker Prostat Agresif, tapi Ada Harapan untuk Pengobatan
 
                      Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang
 
                      Pidato 'Tajam' Trump di Departemen Kehakiman, Ancam akan Penjarakan Orang-orang Biden
 
                      Joe Biden Rilis Pidato Perpisahan, Singgung Oligarki Tumbuh di AS
 
                      Pidato Joe Biden Jelang Donald Trump Menjabat, Sebut Era Baru Telah Dimulai
 
                      




