Hamas Minta Biden Batalkan Kebijakan Trump di Palestina


Pemimpin HAMAS Ismail Haniyeh. (REUTERS/Mohammed Salem)
MerahPutih.com - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mendesak presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden untuk membatalkan apa yang disebut dengan solusi ala Presiden Donald Trump "kesepakatan abad ini".
Melalui sebuah pernyataan, Haniyeh meminta pemerintahan Biden agar mencabut pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pemindahan kedutaan besar ke kota suci tersebut.
"Kesepakatan abad ini" ala Trump merujuk pada Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak dapat terbagi dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat.
Baca Juga:
PKS Minta Pemerintah Manfaatkan Kemenangan Biden untuk Kepentingan Indonesia
Rencana Trump, yang mengundang badai kecaman dari rakyat Palestina, menyerukan pendirian negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan dengan jembatan dan terowongan.

Seperti dikutip Antara, Haniyeh mendesak Biden agar meralat arah kebijakan AS yang tak adil terhadap rakyat (Palestina) kami yang menjadikan AS mitra (bagi Israel) dalam penindasan dan agresi.
Baca Juga:
Kartun The Simpson Prediksi Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS 2020
Pemimpin Hamas akan menyeru pemerintahan AS yang baru untuk menghormati iktikad rakyat Palestina beserta pilihan demokratis mereka dan untuk menahan diri dari kebijakan yang menekan rakyat dan negara-negara kawasan untuk menormalisasi hubungan dengan pendudukan (Israel).
Diperhitungkan oleh media besar AS, Joe Biden (77), diumumkan sebagai Presiden AS ke-46 setelah mengalahkan Trump pada pilpres tahun ini. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB

Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan

Israel Nyatakan Serangan Darat Dimulai, Warga Palestina Mengungsi Tinggalkan Gaza City

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat

Indonesia Lanjutkan Airdrop Bantuan Kemanusian di Jalur Gaza, Tahap 2 Ada 800 Ton Bantuan

Warga Israel Demo, Serukan Pengakhiran Perang Gaza dan Pengembalian Sandera

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina Lewat Jalur Udara, Ada Makanan Pokok, Selimut hingga Kebutuhan Anak
