Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Afghanistan diguncang gempa besar yang menewaskan 800 orang.(foto: Instagram @engr_valentine)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — GEMPA dengan magnitude 6,0 pada Minggu (31/8) malam telah menghancurkan desa-desa di Afghanistan Timur. Kota-kota di Provinsi Kunar, dekat Kota Jalalabad di provinsi tetangga Nangarhar, tedampak parah gempa sehingga menyebabkan kerusakan luas.

Warga Afghanistan yang putus asa menggali reruntuhan dengan tangan mereka sendiri untuk mencari orang-orang tercinta yang hilang setelah gempa. Pemerintah Taliban pada Senin (1/9) menyebut gempa kuat menewaskan sekitar 800 orang dan melukai lebih dari 2.500 orang di Afghanistan Timur.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan gempa berkekuatan 6,0 yang terjadi pada Minggu pukul 23.47 itu berpusat 27 kilometer timur laut Jalalabad. Kedalamannya hanya 8 kilometer. Gempa dangkal biasanya menyebabkan kerusakan lebih parah. Beberapa gempa susulan juga terjadi. Rekaman menunjukkan tim penyelamat membawa korban luka dengan tandu dari bangunan yang runtuh ke helikopter, sedangkan warga dengan panik menggali reruntuhan dengan tangan kosong.

Juru bicara utama pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, dikutip BBC, mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi setidaknya 800 orang dengan lebih dari 2.500 orang terluka. Ia mengatakan sebagian besar korban berasal dari Kunar.

Baca juga:

Donald Trump Bentuk Komisi Selidiki Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan



Bangunan di Afghanistan umumnya berupa bangunan bertingkat rendah, sebagian besar dari beton dan batu bata, sementara rumah di perdesaan dan daerah terpencil terbuat dari bata lumpur dan kayu. Banyak yang dibangun dengan kualitas buruk. Seorang warga Distrik Nurgal, salah satu wilayah yang paling parah terdampak di Kunar, mengatakan hampir seluruh desa hancur. “Anak-anak ada di bawah reruntuhan. Orang tua ada di bawah reruntuhan. Anak-anak muda juga di bawah reruntuhan,” kata warga yang enggan menyebutkan namanya.

Afghanistan Timur merupakan daerah pegunungan dengan wilayah terpencil. Gempa ini memperburuk komunikasi. Jalan yang terblokade memaksa pekerja bantuan berjalan empat hingga lima jam untuk mencapai para penyintas. Puluhan penerbangan keluar masuk Bandara Nangarhar, membawa korban luka ke rumah sakit.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan Sharafat Zaman mengatakan operasi penyelamatan tengah dilakukan dan tim medis dari Kunar, Nangarhar, serta ibu kota Kabul telah tiba di lokasi. Zaman mengatakan banyak daerah belum bisa melaporkan jumlah korban dan angka-angka tersebut diperkirakan akan berubah seiring dengan adanya laporan tambahan. Juru bicara Mujahid menambahkan helikopter sudah mencapai beberapa lokasi, tetapi perjalanan darat sangat sulit.
“Masih ada desa-desa dengan korban luka dan tewas belum dievakuasi dari reruntuhan, jadi itulah mengapa jumlah korban bisa meningkat,” katanya kepada wartawan.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan gempa ini memperburuk tantangan kemanusiaan yang sudah ada di Afghanistan dan mendesak para donor internasional untuk mendukung upaya bantuan. “Ini menambah kematian dan kehancuran di tengah tantangan lain termasuk kekeringan dan kembalinya jutaan warga Afghanistan dari negara-negara tetangga. Semoga komunitas donor tidak ragu mendukung upaya bantuan,” ujar Grandi di platform media sosial X.(dwi)

Baca juga:

Gempa Bumi Magnitude 7,9 Guncang Kamchatka di Rusia Timur Jauh, Jepang Keluarkan Peringatan Waspada Tsunami

#Afghanistan #Gempa Bumi #Bencana Alam
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Anggota Komisi V DPR RI Irmawan mendesak pemerintah mempercepat penyaluran air bersih bagi korban banjir dan longsor di Aceh, Sumbar, dan Sumut.
Ananda Dimas Prasetya - 29 menit lalu
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Indonesia
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah mendata secara rinci wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 Desember 2025
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Indonesia
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Sinergi antarlembaga sangat dibutuhkan agar proses pemulihan sosial masyarakat tidak terhambat oleh prosedur birokrasi yang rumit
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 20 Desember 2025
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Indonesia
Pemerintah Diyakini Masih 'Sakti' Tangani Banjir Aceh Tanpa Campur Tangan Asing
Sikap optimistis ini selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menegaskan komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Diyakini Masih 'Sakti' Tangani Banjir Aceh Tanpa Campur Tangan Asing
Indonesia
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Ninik menuntut agar standar kelayakan lingkungan rumah sakit tetap terjaga meski dalam kondisi pascabencana
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Indonesia
Lumpur Setinggi Lutut Bukan Halangan! JHL Foundation dan IOF Bukittinggi Tembus Jalur Maut Demi Kirim Logistik ke Agam
Tim JHL Foundation dan IOF tembus isolasi Desa Malala, Agam, gunakan mobil offroad untuk kirim bantuan logistik korban banjir
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Lumpur Setinggi Lutut Bukan Halangan! JHL Foundation dan IOF Bukittinggi Tembus Jalur Maut Demi Kirim Logistik ke Agam
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), dan Sumatra Utara (Sumut) belum mengajukan dana bantuan untuk bencana alam kepada pemerintah pusat.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
Indonesia
Pemerintah Terbitkan Aturan Khusus untuk Pemanfaatan Kayu Gelondongan Pascabencana
Langkah ini diambil untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi di tiga provinsi terdampak bencana.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Terbitkan Aturan Khusus untuk Pemanfaatan Kayu Gelondongan Pascabencana
Indonesia
Legislator PKB Dorong Percepatan Pengadaan Lahan Relokasi bagi Korban Bencana Aceh-Sumatra
Dampak bencana tidak hanya menyebabkan kerusakan rumah, tetapi juga membuat sebagian warga kehilangan tanah dan sumber penghidupan.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Legislator PKB Dorong Percepatan Pengadaan Lahan Relokasi bagi Korban Bencana Aceh-Sumatra
Indonesia
Anggota DPR Dorong Pemerintah Terima Bantuan Internasional untuk Korban Bencana Sumatra, Rakyat tak akan Kecewa
Bantuan kemanusiaan merupakan bagian dari nilai kemanusiaan dan peradaban antarbangsa.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Anggota DPR Dorong Pemerintah Terima Bantuan Internasional untuk Korban Bencana Sumatra, Rakyat tak akan Kecewa
Bagikan