Pidato 'Tajam' Trump di Departemen Kehakiman, Ancam akan Penjarakan Orang-orang Biden
Donald Trump (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Donald Trump masih menganggap orang-orang di pemerintahan Presiden AS sebelumnya, Joe Biden sebagai ancaman untuk negaranya. Dalam sebuah pidato di Departemen Kehakiman AS, Trump dengan suara lantang berjanji akan menjalankan mandat para warganya: wujudkan keadilan di Amerika Serikat.
Menurut Trump, ada sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh para pejabat di masa kepemimpinan Joe Biden.
"Saya akan menuntut dan menuntut pertanggungjawaban penuh dan menyeluruh atas kesalahan dan pelanggaran yang telah terjadi," kata Trump, dikutip dari Aljazeera, Sabtu (15/3).
Trump juga yakin ada praktik korupsi yang dilakukan oleh tim Biden. Ia akan segera bertindak tegas untuk memberikan hukuman kepada orang-orang yang terlibat.
Baca juga:
"Rakyat Amerika telah memberi kami mandat, dan sungguh, penyelidikan yang menyeluruh adalah apa yang mereka tuntut atas korupsi sistem kami," Trump berjanji.
Pada masa kampanyenya, Trump memang berulang kali menyuarakan bahwa orang-orang di Demokrat merupakan ancaman. Ia menyebut mereka jahat, bahkan lebih berbahaya dari Rusia dan China.
Trump juga pernah mengancam akan memenjarakan Liz Cheney, pengkritik dari Partai Republik, juga menunjuk jaksa khusus untuk mengejar Biden. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Donald Trump Unggah Video AI Cristiano Ronaldo, Main Bola Bareng di Gedung Putih!
Heboh Cristiano Ronaldo Makan Malam Bareng Donald Trump, Ternyata Temani Mohammed bin Salman
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik