Suu Kyi Tepis Pembersihan Etnis Rohingya
Kamis, 06 April 2017 -
Aung San Suu Kyi menyangkal telah terjadi pembersihan etnis Rohingya. Meski begitu kabar pembantaian kaum Muslim minoritas itu telah tersebar luas.
Mengutip dari BBC, Kamis (6/4), Suu Kyi mengakui ada masalah di negara bagian Rakhine, lokasi kebanyakan orang Rohingya tinggal.
Tapi dia mengatakan pembersihan etnis adalah istilah yang 'terlalu keras' untuk digunakan dalam situasi di sana.
Sebaliknya, pemimpin de-facto Myanmar itu mengatakan mereka akan menyambut kembali setiap orang Rohingya, dengan tangan terbuka.
"Saya kira tidak terjadi pembersihan etnis di sana. Saya pikir pembersihan etnis adalah istilah yang terlalu keras untuk digunakan dalam menggambarkan apa yang terjadi," katanya kepada koresponden khusus BBC Fergal Keane.
Sebelumnya, desakan internasional menuntut hadiah nobel di bidang Hak Azasi Manusia yang diraih Aung San Suu Kyi dicabut.
Beberapa tokoh hak asasi manusia meminta agar Aung San Suu Kyi tidak pasif dalam melihat kasus Rohingya. Pemimpin spiritual Tibet, Dalai lama salah satunya.
Ia mendesak Suu Kyi untuk berbicara pada pemerintah Myanmar agar memperlakukan etnis Rohingya secara adil dan manusiawi.