Siti Nur Azizah Fokus Isu Lingkungan Hidup dan Pembenahan Birokrasi Tangsel
Selasa, 13 Oktober 2020 -
MerahPutih.com - Calon Wali Kota Tangsel Siti Nur Azizah menastikan bakal fokus memberikan sejumlah program bagi keluarga di wilayah Tangsel.
Siti Nur Azizah menuturkan, pihaknya fokus pada isu lingkungan.
Delapan program itu yakni membangun kota yang nyaman dihuni dan menarik untuk dikunjungi, mewujudkan masyarakat kota yang guyub dan berkebudayaan tinggi, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik, menyiapkan infrastruktur, fasilitas umum dan sumber daya manusia yang berkelas dunia.
Baca Juga:
Bertarung di Pilkada Tangsel, Berapa Harta Kekayaan Anak Wapres Ma'ruf Amin?
Kemudian, mendorong terbentuknya kuster-klaster baru ekonomi rakyat, melindungi dan memberdayakan kampung-kampung dan budaya lokal di Tangsel, mengembangkan model pembangunan yang berkelanjutan, serta memberi jaminan sosial, kesehatan dan pendidikan yang layak bagi masyarakat.
"Bagian dari misi kita untuk mengembangkan model pembangunan yang berkelanjutan," ujar Siti Nur Azizah kepada wartawan saat peresmian posko tim pemenangan Azizah-Ruhamaben di Serpong, Tangsel, Senin (12/10).
Menurutnya, ada banyak persoalan terkait isu lingkungan hidup mulai dari tata kelola air yang juga harus diperbaiki bukan hanya banjir lalu aliran sungai dan pengelolaan sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah.
"Insyaallah komitmen kita besar sekali terhadap lingkungan. Jadi kita ingin Tangsel ini maju dalam budaya lokal, punya paru-paru kota, perbanyak ruang publik dan hijau, termasuk tata kelola sampah," kata Azizah.
Tidak dimasukkannya secara khusus soal lingkungan hidup, menurut dia, karena sudah terwakili dalam poin ketujuh yang menyebut pembangunan berkelanjutan.
Siti yang berpasangan dengan Ruhamaben sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel bertekad memperbaiki permasalahan pencemaran dan perbaikan lingkungan.
Siti mengatakan, pihaknya menargetkan perbaikan tata kelola air sungai yang berada tepat di tengah-tengah lingkungan masyarakat.
Bahkan, pasangan calon nomor urut 2 ini bertekad untuk membagi aliran sungai yang ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat.
"Soal lingkungan, sehingga kalau kita lihat di misi yang pertama kota yang nyaman dihuni dan menarik dikunjungi,” ujarnya.
“Bagaimana tata kelola air itu juga kita perbaiki, bukan sekedar tata kelola banjir, tapi tata kelola air," kata Azizah.

"Begitu juga membangun budaya, budaya aliran sungai di tengah-tengah masyarakat,” lanjutnya.
“Bicara soal lingkungan hijau, tata pengelolaan sampah ini menjadi program-program kami di dalam pembangunan ke depan kalau kita terpilih," tuturnya.
Selain memperbaiki aliran sungai, dia berencana memperbanyak ruang publik yang ramah dengan penghijauan.
Hal itu ditujukan pihaknya guna menyampaikan Kota Tangsel yang tetap menerapkan penghijauan berbarengan dengan budaya serta kearifan lokal para penduduknya.
"Kita ingin Kota Tangerang Selatan bukan hanya sekedar maju, tetapi maju yang tidak meninggalkan budaya serta kearifan lokal dan juga menyeimbangan antara kemampuan dengan lingkungan sehingga tentu ini menjadi kota yang organik punya jantung kota, punya paru-paru kota," kata Azizah.
"Dan juga memperbanyak ruang-ruang publik, ruang-ruang hijau termasuk tata kelola sampah yang baik. Tentu tidak hanya dihilir tetapi juga dihulu akan kita lakukan," jelas dia.
Putri dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin ini mengatakan, konsep yang ditawarkan salah satunya termasuk perubahan dalam sistem dan sumber daya manusia (SDM) birokrasi pemerintah.
“Tentu ini bukan hanya berbicara soal infrastruktur birokrasinya, tetapi juga human capitalnya, sumber daya manusia birokrasinya. Ya tentu harus kita bangun mental birokrasi yang berintegritas,” ujar Azizah.
“Tentu tidak boleh terlepas dari nilai-nilai kebangsaan kita dan nilai-nilai agama yang harus kita perluas dalam membangun mental birokrasi. Sepertinya ini PR (pekerjaan rumah) yang utama buat kita semua,” tambah Azizah.
Baca Juga:
Kans Kemenangan Gibran Lebih Tinggi Dibandingkan Putri Ma'ruf Amin dan Ponakan Prabowo
Azizah mengatakan, perubahan dalam birokrasi harus dilakukan secara holistik dari hulu ke hilir.
“Sehingga, tata kelola pemerintahan harus berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Tentu segala hal yang berkaitan dengan menghambat proses birokrasi pemerintah yang publik fokus harus kita hilangkan,” jelas Azizah.
Azizah menambahkan, jika terpilih kelak, pihaknya akan memberikan insentif kepada guru-guru, termasuk pengajar di madrasah-madrasah.
"Kami juga memiliki program insentif ke RW-RW, Rp100 juta. Ketika kita hadir ke pinggiran kota, kita melihat pembangunan yang belum merata. Sehingga, perlu adanya perubahan sistem, agar pembangunan dapat merata," pungkasnya.
Di lokasi yang sama, pendamping Siti Nur Azizah, Ruhamaben menyatakan, kualitas pembangunan di Kota Tangsel perlu ditingkatkan. Belanja daerah, kata Ruhamaben lagi, harus efisien, sehingga terasa bagi masyarakat.
"Pinggiran Kota Tangsel masih perlu perbaikan, baik kualitas pembangunan dan pemerataan kesejahteraan. 10 tahun belum ada perubahan yang terasa. Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) masih bisa ditingkatkan, kita harus pakai untuk belanja yang efisien," tandas Ruhamaben. (Knu)
Baca Juga:
Senyap Benyamin Davnie-Siti Azizah Dinilai Strategi Kampanye Lari Marathon