Sepanjang 2021, 5 Warga Solo Meninggal karena DBD

Jumat, 12 November 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah, mencatat sebanyak lima orang warga Solo meninggal karena Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini menjadi peringatan mengingat kondisi saat ini sudah memasuki musim penghujan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih meminta masyarakat waspadai penyakit Demam Berdarah (DB). Hal ini mengacu pada data kasus kematian karena DBD dari Januari-10 November sebanyak 5 orang.

Baca Juga

Bahaya DBD di Musim Pancaroba

"Tahun ini bisa dikatakan angka kasus penyakit yang ditularkan DBD cukup tinggi. Ini jadi perhatian," ujar Ning sapaan akrabnya, Kamis (11/11)

Ia mengatakan dari data laporan yang diterima, hingga 10 November 2021 tercatat kasus DBD di Kota Bengawan sebanyak 39 kasus. Dan dari jumlah tersebut lima orang di antaranya meninggal dunia.

"Sebanyak 39 kasus lima orang meninggal. Ini cukup banyak," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih. (MP/Ismail)
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih. (MP/Ismail)

Dikatakannya, dibandingkan dengan data tahun lalu, untuk jumlahnya memang lebih sedikit, tetapi untuk angka kematian DBD tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

"Data tahun 2020 angka kasusnya tercatat sebanyak 73 orang dan yang meninggal tiga orang,” ujar dia

Disinggung mengenai lebih tingginya angka kematian karena DBD tahun ini dibandingkan tahun lalu, Ning mengatakan belum melakukan observasi lebih lanjut, namun bisa saja karena dipengaruhi Pandemi COVID-19.

"Angka kematian karena DBD tersebut memang terjadi saat puncak gelombang 2 COVID-19, yakni bulan Juni dan Agustus," kata dia.

Ia memperkirakan meningkatnya kasus itu terjadi karena saat itu angka kasus COVID-19 sedang tinggi. Selain itu, karena saat dibawa ke rumah sakit pasien sudah parah.

Ning mengatakan pihaknya menggerakkan kader kesehatan yang dikoordinasi masing-masing Puskesmas di wilayah untuk menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Hal ini sebagai upaya pencegahan.

"Kami meminta pada masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit DBD hingga Maret tahun depan," tutup dia. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Cuaca Panas Sebabkan Lonjakan DBD dan Virus Baru West Nile

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan