Sebut Mahasiswa Diperiksa Tanpa Pendampingan, Ananda Badudu Bakal Disomasi

Senin, 30 September 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Polisi mengaku kesal dengan ucapan mantan jurnalis Ananda Badudu yang mengatakan banyak mahasiswa yang tertangkap polisi saat melakukan aksi di Gedung DPR/MPR RI pada Selasa (24/9), diproses tanpa pendampingan hukum dan diproses dengan cara-cara tidak etis.

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Rovan Richard Mahenu mengatakan, pihaknya akan melakukan somasi terhadap Ahmad Badudu terkait ucapannya itu.

"Apa yang dia nyatakan kepada pers silahkan bantah, memberikan pernyataan dan kabur. Ada nama baik Polri yang dipertaruhkan," kata Rovan di Polda Metro Jaya, Senin (30/9).

Baca Juga:

Usai Diklarifikasi Polisi, Ananda Badudu Cerita Mahasiswa yang Diproses dengan Tidak Etis

Ia menilai, apa yang disampaikan oleh Badudu sudah kejam. Karena, sama saja Badudu telah menyudutkan Polri secara umum.

"Ruangan kami saat (Badudu) diperiksa tidak ada orang, CCTV ini dia (Badudu) lagi makan. Jadi begitu kejamnya pernyataan Ananda Badudu yang menyudutkan Resmob dan Polri pada umumnya," ujarnya.

Rovan menjelaskan, saat dua mahasiswa yang diperiksa oleh polisi yakni Hatif Adlirrahman dari Unpad dan Ahmad Nabil Bintang dari UIN Jakarta. Keduanya didampingi oleh pengacara.

"Ini Hatif diperiksa, kanannya ada pengacara. Jadi semuanya ada bukti, sebelum Hatif, diperiksa duli Nabil. Masyarakat bisa melihat siapa yang berbohong siapa yang tidak. Jadi jangan menyesatkan masyarakat dengan pernyataan yang tidak bertanggungjawab," jelasnya.

banda neira
Ananda Badudu dan Rara Sekar membentuk Banda Neira untuk menyatukan kreativitas. (Foto: instagram@bandaneira_official)

Rovan menegaskan, apa yang disampaikan oleh Badudu terkait banyak mahasiswa yang diperiksa secara tidak etis merupakan hoaks atau tidak benar. Karena, semua kegiatan saat itu telah terekam dalam kamera Closed Circuit Television (CCTV).

"Bukti lain saat Ananda tiba di Resmob, semuanya terekam CCTV. Keterangan bukan dari Polri tapi dari mahasiswa yang kami periksa (sebelumnya). Dokumen penunjukkan kuasa hukum ketiga CCTV yang mana pada saat Ananda Badudu datang tidak ada mahasiswa yang banyak diperiksa tidak etis, semua itu hoaks," tegasnya.

Ia pun sangat menyayangkan apa yang telah disampaikan oleh Badudu kepada masyarakat. Mestinya, sebagai publik figur bisa memberikan contoh yang baik.

"Kami sangat menyayangkan sikap dari pernyataan Ananda Badudu, karena sebagai public figure bisa memberikan komentar yang menyejukkan dan sebenar-benarnya perlu dicatat. Dan kebohongan yang disampaikan kalau ada bukti silahkan tampilkan ke media, ini rekaman CCTV," pungkasnya.

Sebelumnya, Musisi Ananda Badudu telah dipulangkan oleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya. Ia dipulangkan karena hanya sebagai saksi terkait aliran dana kepada mahasiswa yang menggelar aksi demo di depan gedung DPR/MPR RI.

Baca Juga:

BEM Seluruh Indonesia Tolak Bertemu Jokowi di Istana

Saat itu, ia mengaku pembebasan terhadap dirinya itu merupakan bentuk jaminan hukum yang hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang saja.

"Saya salah satu orang yang beruntung punya privilege untuk bisa segera dibebaskan. Tapi di dalam saya lihat banyak sekali mahasiswa yang diproses tanpa pendampingan, diproses dengan cara-cara tidak etis. Mereka butuh pertolongan lebih dari saya," kata Ananda di Polda Metro Jaya, Jumat (27/9). (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan