Sebab Kasus COVID-19 di Bogor Meroket

Sabtu, 10 Oktober 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengakui adanya peningkatan cukup signifikan pada warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 per Jumat (10/10) yakni bertambah 39 orang.

"Peningkatan signifikan kasus positif itu diperoleh dari kontrak erat hasil penelusuran, kasus pendatang, serta kasus mandiri yang melapor," kata Sri Nowo Retno, di Balai Kota Bogor, Jumat (10/10).

Baca Juga

Pangdam Jaya Sebut Pendisiplinan Protokol Kesehatan Jangan Sampai Timbulkan Masalah

Menurut Retno, dari kontak erat hasil penelusuran dilakukan tes usap (swab) dan yang hasilnya positif dicatat dalam data harian penanganan COVID-19.

Peningkatan kasus positif di Kota Bogor terutama pada klaster keluarga, per Jumat mencapai 25 orang. Jika didalami lagi, klaster keluarga itu beririsan dengan kluster perkantoran dan kluster luar kota.

Guna menekan penularan COVID-19 pada kluster keluarga dan kluster perkantoran, Pemerintah Kota Bogor telah menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Bogor yang isinya mengatur bahwa pegawai yang bekerja di perkantoran maksimal 50 persen.

"Kami juga terus mengingatkan agar seluruh warga Kota Bogor menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin," katanya.

Test COVID
Test Covid. (Foto: Antara)

Berdasarkan data harian penanganan COVID-19 di Kota Bogor, dengan adanya tambahan 39 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada hari ini, seluruhnya menjadi 1.511 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.015 kasus positif telah dinyatakan sembuh, 55 kasus positif meninggal dunia, serta 441 kasus masih sakit.

Baca Juga

Polda Metro Jaya Gandeng 18 Ormas Tanah Abang Awasi Protokol Kesehatan

Kasus positif dengan gejala sedang hingga berat dirawat di rumah sakit, sedangkan kasus positif dengan gejala ringan maupun tanpa gejala (OTG) di rawat di tempat isolasi khusus serta menjalani isolasi mandiri.

Pada tempat perawatan isolasi khusus di Gedung PPSDM BNN di Lido, sebagaimana dikutip Antara, saat ini ada sebanyak 33 pasien OTG dan gejala ringan. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan