Rupiah Sukses Lewati Tekanan, Kajian FE UI Sarankan Suku Bunga BI Jangan Naik
Selasa, 21 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Bank Indonesia (BI) sempat menaikkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen untuk memperkuat stabilitas nilai tukar dan mencegah pertumbuhan ekonomi dari dampak rambatan global.
Langkah tersebut dianggap sukses menjaga kestabilan rupiah menahan tekanan besar untuk harga dan nilai tukar global. Kurs rupiah sejak lebaran lalu sempat bertengger di angka Rp 16.000 per USD dan kini sudah berhasil menguat.
Oleh karenanya, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) berdasarkan hasil kajian mereka menyarankan BI tidak perlu menahan suku bunga kebijakan BI-Rate pada level 6,25 persen pada Mei 2024 ini.
"Kami berpandangan BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,25 persen pada Mei 2024," kata Ekonom Makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky di Jakarta, Selasa (21/5).
Baca juga:
Riefky menuturkan setelah beberapa bulan mengalami tekanan besar untuk harga dan nilai tukar, Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang lebih baik.
Menurut dia, penurunan ketidakpastian global dan berbagai langkah yang diambil BI sebelumnya mampu mendorong arus modal masuk ke pasar keuangan domestik yang mampu menguatkan dan menstabilkan nilai tukar rupiah.
Mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, Riefky menuturkan tidak ada kebutuhan untuk BI mengubah suku bunga kebijakan dalam Rapat Dewan Gubernur BI yang berlangsung pada 21-22 Mei 2024.
"Setelah BI memutuskan menaikkan suku bunga kebijakan di bulan lalu, nampaknya tidak ada urgensi saat ini untuk mengubah suku bunga kebijakan di Rapat Dewan Gubernur mendatang," tandasnya, dikutip dari Antara. (*)