Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Maret 2024. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Bulan September 2025, memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps).
Sehingg, kini suku bunga acuan berada pada level 4,75 persen.
Suku bunga deposit facility juga diputuskan turun sebesar 50 bps menjadi pada level 3,75 persen.
Sementara, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 5,5 persen.
Baca juga:
Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi
Hal itu, Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI secara daring di Jakarta, Rabu.
Perry juga memastikan, perekonomian dunia disebut dalam tren melambat akibat dampak penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian yang masih tinggi.
Berbagai indikator menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di sebagian besar negara disertai dengan disparitas pertumbuhan antarnegara.
Di AS, keyakinan pelaku ekonomi menurun seiring implementasi kebijakan tarif yang berdampak pada melemahnya konsumsi rumah tangga dan naiknya tingkat pengangguran.
Kinerja ekonomi Tiongkok juga melambat akibat menurunnya ekspor terutama ke AS sebagai dampak tarif resiprokal yang diterapkan AS serta melemahnya permintaan domestik, khususnya investasi.
Ekonomi Eropa dan Jepang juga dalam tren menurun sejalan dengan tertekannya kinerja ekspor. Sementara itu, ekonomi India sedikit meningkat ditopang oleh stimulus fiskal untuk mendorong konsumsi rumah tangga.
"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen," katanya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat 6 Bulan Ekspor
50 Juta Penduduk Belum Miliki Rekening Bank, Warga Kalimantan Paling Banyak
Warga Makin Mudah Lakukan Pembayaran Digital, Transfer Capai Rp 25 Kuadriliun
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Surat Utang Global Bikin Cadangan Devisa Meningkat
Banyak yang Belum Tahu, Ingat Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis Biaya Admin
Duit Injeksi Pemerintah ke Bank Negara Hampir Habis, Bank Minta Tambahan
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Bank Mandiri Minta Tambahan Dana SAL ke Menkeu Purbaya