Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga


Ilustrasi (MP/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu (18/6) di Jakarta melemah sebesar 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 16.313 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.290 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu juga melemah ke level Rp 16.319 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.281 per dolar AS.
Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga membatasi tren pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah.
"Pasca pengumuman RDG (Rapat Dewan Gubernur), rupiah mampu menguat hingga membatasi tren pelemahan di hari ini," ujarnya.
Baca juga:
IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Menguat Setelah Pejabat AS dan China Bertemu di Inggris
Melalui RDG Bulan Juni 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (17/6) dan Rabu, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,5 persen.
Suku bunga deposit facility diputuskan untuk tetap pada level 4,75 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap berada pada level 6,25 persen.
"BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 5,50 persen sejalan dengan BI yang masih berhati-hati terkait dengan ketidakpastian global dari sisi geopolitik dan tensi dagang,” ungkap Josua.
Kurs rupiah pada Kamis (19/5), diprediksi akan melemah pasca rapat Federal Open Market Committee (FOMC) ang memberikan sinyal kehati-hatian di tahun 2025. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan

Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat

Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat

BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah

Pemerintah Tempatkan Duit Rp 200 Triliun di Bank, Rasio Kredit Membaik

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
