Resor Hitam Turun Tangan Halau 4 Harimau Masuk Pemukiman Warga Bengkulu

Rabu, 12 Januari 2022 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Warga permukiman Transmigrasi Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tengah terusik dengan sekolompok harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang mengancam hewan ternak mereka. Kondisi ini memaksa mereka meminta bantuan kepada Resor Konservasi Sumber Daya Alam Air Hitam Bengkulu.

Resor Konservasi Sumber Daya Alam Air Hitam telah mulai menerjunkan petugas untuk menangani masalah masuknya kawasan harimau ke pemukiman warga. Namun, petugas suaka margasatwa yang dikenal dengan julukan Resor Hitam itu memastikan upaya yang mereka lakukan takkan membahayakan kelestarian hewan asli sumatra yang terancam punah itu.

Baca Juga:

Hampir Punah, Harimau Hitam Tertangkap Kamera

"Kami mungkin mengadakan pengusiran, dibalikkan ke tempat dia semula di hutan," kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Air Hitam Abu Kamel, dalam keterangan persnya di Mukomuko, Rabu (12/1).

Abu menjelaskan tim petugas dari Resor Konservasi Sumber Daya Alam Air Hitam dan instansi terkait lain telah menuju ke Unit Pemukiman Transmigrasi Lubuk Talang hari ini. Menurut dia, petugas yang datang dijamin takkan melukai harimau.

Para petugas yang turun, kata Abu, nantinya hanya akan berupaya mengusir hewan predator itu keluar daerah pemukiman warga kembali ke habitat aslinya di dalam hutan. Resor Hitam juga berjanji takkan memasang jerat untuk menangkap harimau dalam proses pengusiran nantinya.

Baca Juga:

Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Diresmikan

"Kami tidak memasang jerat. Karena diduga ada empat ekor harimau berdasarkan berita dari kawan-kawan, kami mungkin melakukan pengusiran," tegas orang nomor satu di Resor Konservasi Sumber Daya Alam Air Hitam Bengkulu itu, dilansir Antara.

Meski pasukan Resor Hitam telah turun tangan, warga Unit Pemukiman Transmigrasi Lubuk Talang masih trauma dan ketakutan. Apalagi, kemunculan harimau sebelumnya telah menimbulkan keresahan warga memangsa ternak peliharan.

Kini, warga berusaha agar kejadian serupa tidak terulang. "Kami mengikat ternak di belakang rumah, kami tidak mau rugi," kata Ketua RT IV Unit Pemukiman Transmigrasi Lubuk Talang, Maman. (*)

Baca Juga:

Masih Flu dan Meler, Harimau Corina Sudah Mulai Nafsu Makan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan