Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Rabu, 05 November 2025 -
MerahPutih.com - Kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang memerintahkan Dirut PT KAI, Bobby Rasyidin, untuk menyelesaikan 30 rangkaian baru Kereta Rel Listrik (KRL), kini menuai apresiasi.
Wakil Ketua Komisi V DPR, Syaiful Huda, yakin dengan penambahan rangkaian KRL ini bisa memperpendek masa tunggu kereta (headway).
"Terutama di jam-jam krusial saat berangkat dan pulang kerja," kata Syaiful Huda kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/11).
Huda merasa KAI Commuterline perlu memikirkan secara matang terkait penambahan armada ini.
Baca juga:
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Menurut Huda, manajemen perjalanan KRL sangat dipengaruhi oleh persoalan teknis lainnya seperti sistem sinyal/kendali kereta, catudaya listrik, infrastruktur jalan/persilangan, fasilitas depot dan stabling, dwel time, hingga dukungan sumber daya manusia.
"Instruksi dan komitmen Presiden Prabowo terhadap pembenahan KRL ini tentu menjadi tantangan bagi manajemen PT KAI dan PT KAI Commuterline agar bisa memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat," kata Huda.
Ia juga menyoroti rata-rata penumpang kereta api berdasarkan data BPS tahun lalu mencapai lebih dari 300 juta per tahun dan didominasi oleh penumpang KRL.
Yuda menyebut commuter line telah menjadi tulang punggung transportasi masyarakat urban, terutama di wilayah Megapolitan (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
Baca juga:
Prabowo Targetkan Pembangunan Jalur Kereta Trans-Sumatra, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sulawesi
Manajemen PT KAI dan KAI Commuterline, harus segera memecahkan semua tantangan teknis maupun strategis hingga tambahan armada KRL benar-benar bisa meningkatkan kenyamanan bagi penumpang baik dari sisi efektivitas waktu maupun kenyamanan perjalanan.
"Bagi kami ini merupakan langkah terobosan yang memang dibutuhkan publik," tutur Huda. (knu)