Polarisasi Agama bisa Memecah Belah Masyarakat, Spiritualitas Universal Layak Jadi Kurikulum di Kampus

Selasa, 15 April 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - ISU polarisasi agama kerap terjadi hingga memicu perpecahan di masyatakat. Salah satunya saat momentum pemilu. Pengamat politik Denny JA menilai perlu pemahaman yang kuat soal agama di kalangan mahasiswa agar polarisasi tak terjadi.

“Kami ingin mengajak kampus tidak hanya menjadi ruang intelektual, tapi juga ruang batin yang menyejukkan,” jelas Denny JA dalam keteranganya di Jakarta, Senin (14/4).

Menurut Denny JA, ada tiga alasan utama pesan spiritual universal ini penting masuk kampus. “Pertama, untuk memberikan arah di tengah limpahan informasi yang tanpa makna,” jelas pendiri Lingkaran Survei Indonesia ini.

Kedua, untuk membangun kompas batin yang mampu mengarahkan manusia modern berjalan bijak di tengah beragam tafsir agama. “Ketiga, untuk menyatukan dunia yang retak oleh perbedaan identitas melalui spiritualitas universal yang menjunjung tinggi kemanusiaan,” ungkap Denny JA.

Baca juga:

Momen Toleransi: Ucapkan Selamat Lebaran, Kardinal Suharyo Peluk Erat Menteri Agama



Pria yang juga penulis buku 10 Prinsip Spiritual yang Universal ini mengajak semua pihak untuk menyelami spiritualitas sebagai kebutuhan biologis, mental, dan sosial.

Denny JA percaya bahwa memperkenalkan spiritualitas universal ke dalam kurikulum kampus dapat menumbuhkan generasi yang bukan hanya pintar secara akademik.

“Tetapi juga bijaksana secara emosional dan spiritual,” ungkap Denny JA.(knu)

Foto :

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan