Perusahaan Dubai Ciptakan Bahan Bakar Nabati dari Minyak Jelantah

Selasa, 26 Maret 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Perusahaan Lootah Biofuels, yang berbasis di Dubai, telah memulai produksi biodiesel dari minyak jelantah atau minyak goreng bekas, menyediakan alternatif transportasi yang berkelanjutan bagi negara-negara produsen minyak terkemuka.

Hasilnya adalah bahan bakar yang lebih ekonomis, terbarukan, dan ramah lingkungan. Perusahaan Uni Emirat Arab ini kini memiliki jaringan outlet bahan bakar sendiri di seluruh Dubai, yang mampu memproduksi 60 juta liter biodiesel setiap tahun.

Baca juga:

20,6 Juta Ton Minyak Goreng Sudah Diproduksi Buat Puasa dan Lebaran

Inisiatif ini berasal dari Yousif Bin Saeed Al Lootah, yang bermimpi menjadikan UEA sebagai negara pertama di wilayahnya yang mewajibkan penggunaan campuran biofuel dalam bahan bakar di semua stasiun umum.

Mereka membeli minyak goreng bekas dari berbagai sumber, memberikan insentif kepada penyedia layanan seperti restoran, toko roti, dan rantai makanan, yang menyediakan hingga 500.000 liter minyak bekas setiap bulannya.

Menurut situs web Lootah Biofuels, minyak goreng bekas memiliki potensi penghematan karbon tertinggi di antara bahan baku biodiesel lainnya.

Baca juga:

HET Minyak Goreng Bakal Dievaluasi

Mereka juga mengklaim bahwa produk mereka telah mengurangi emisi hingga 500 juta ton CO2 sampai saat ini.

Pengelolaan minyak jelantah tak bisa sembarangan mengingat minyak ini termasuk limbah.

Bahaya minyak jelantah jika dikonsumsi dan dibuang sembarangan diantaranya bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol yang tinggi, jantung, kanker dan untuk lingkungan dapat menyebabkan penyumbatan drainase, pencemaran air serta pencemaran tanah. (waf)

Baca juga:

Sabun Cuci Berbahan Minyak Jelantah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan