Percepat Penanganan Bencana Sumatra, Demokrat Desak Pemerintah Buka Akses Bantuan Asing

Senin, 08 Desember 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Partai Demokrat mendesak pemerintah segera membuka akses bantuan internasional bagi korban banjir dan longsor di Sumatra.

Langkah ini dinilai penting untuk mempercepat penanganan darurat serta pemulihan kondisi warga yang terdampak.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Herman Khaeron menyebutkan, kebutuhan dasar masyarakat saat ini semakin sulit terpenuhi, sehingga bantuan dari luar negeri seharusnya tidak dihambat.

“Dalam situasi bencana alam yang membuat rakyat sulit mengakses berbagai kebutuhan sehari-hari, khususnya pangan, sebaiknya bantuan kemanusiaan dibuka dari manapun, termasuk dari negara lain,” ujar Herman di Jakarta, Senin (8/12).

Baca juga:

Yayasan JHL Merah Putih Kasih Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra, Donasi Capai Rp 1,2 Miliar

Herman menilai, tingkat kerusakan di sejumlah wilayah terdampak sudah cukup menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk segera membuka pintu bantuan internasional.

Menurutnya, dukungan dari negara sahabat tidak hanya diperlukan pada fase tanggap darurat, tetapi juga pada tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi.

“Dengan tingkat kerusakan yang masif, kita membutuhkan bantuan pihak lain agar kehidupan masyarakat bisa kembali normal,” katanya.

Ia juga menyinggung sikap pemerintah Indonesia yang selama ini selalu sigap mengirimkan bantuan ke negara-negara lain ketika terjadi bencana. Karena itu, Herman menilai wajar bila kini Indonesia menerima bantuan serupa.

Baca juga:

KRI Semarang-594 Pembawa Logistik Korban Bencana Sumatra Mulai Bersandar, Bantuan Didistribusikan Pakai Helikopter

“Ini kelaziman antarnegara. Indonesia membantu negara lain saat ada bencana, maka hal yang sama juga berlaku jika negara lain ingin membantu kita,” ujarnya.

Seperti diketahui, banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera pada 25 November lalu menimbulkan kerusakan besar. Namun hingga hampir dua pekan berlalu, pemerintah Indonesia belum membuka akses bantuan asing.

Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi pada Rabu (3/12) menyatakan, bahwa Indonesia masih mampu menangani bencana tersebut dan memiliki stok pangan yang cukup bagi korban.

Berdasarkan data BNPB hingga Minggu (7/12) sore, tercatat 940 orang meninggal dunia, 276 orang masih hilang, dan sekitar 5.000 warga mengalami luka-luka akibat bencana tersebut. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan