Redam Tawuran, Peran Keluarga Harus Diperkuat
Senin, 24 April 2017 -
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Andri Wibowo mengatakan tawuran antar warga sore tadi di kawasan Dewi Sartika sendiri bukanlah yang pertama. Pasalnya, dua minggu lalu bentrokan antar warga.
"Meski tawuran sudah berhasil dihentikan dan sudah dilakukan mediasi dari Polres Jakarta Timur dan Polsek Kramat Jati. Lagi-lagi, faktor usia remaja jadi penyebab terjadinya tawuran. Kenakalan remaja dan dendam untuk saling mengalahkan," kata Andri saat dihubungi, Senin (24/4).
Andri mengaku miris dengan maraknya tawuran di Dewi Sartika. Harus ada kepedulian keluarga dan masyarakat setempat untuk membina dan mengendalikan perilaku remajanya. Itu dilakukan agar warga tidak gampang tersulut emosi.
"Jangan sedikit-sedikit tawuran. Ada pos tiga pilar yang nanti khusus pantau daerah tawuran" tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tawuran antar warga pecah di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur sore tadi pukul 16.00 WIB antara warga Batalayon Siliwangi (BS) dengan warga Budi Asih. Tawuran mengakibatkan seorang harus dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena mengalami luka bacok di kepala lantaran terkena sabetan clurit. (Ayp)
Baca juga berita terkait pengeroyokan di : Ketua PGRI Sulsel Beberkan Kronologi Pengeroyokan Berdarah Guru SMK Negeri 2 Makassar