Peraih Hadiah Nobel Muhammad Yunus Bakal Pimpin Pemerintahan Transisi Bangladesh

Rabu, 07 Agustus 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Perdana Menteri Sheikh Hasina meninggalkan Bangladesh ketika para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran dirinya dan menyerbu kediaman resminya di ibu kota Dhaka.

Hasina bersama saudara perempuannya Sheikh Rehana berangkat ke Benggala Barat di India dan tengah mencari suaka ke negara Eropa.

Putri pendiri Bangladesh yang berusia 76 tahun itu telah memerintah negara berpenduduk 170 juta jiwa itu sejak 2009. Dan militer mengumumkan adanya pemerintahan transisi.

Peraih Nobel dari Bangladesh Muhammad Yunus dikabarkan akan menjabat sebagai kepala pemerintahan transisi Bangladesh usai kejatuhan dramatis Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Keputusan yang dikonfirmasi oleh sekretaris pers presiden Joynal Abedin pada Selasa (6/8) yang dicapai selama pertemuan dengan melibatkan Presiden Mohammad Shahabuddin, para kepala angkatan bersenjata, dan para pemimpin Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi yang telah memimpin protes antipemerintah.

Baca juga:

Rumah PM Bangladesh Hasina dan Pendukung Dijarah, Tokoh Oposisi Dibebaskan

Pada Senin (5/8), Sheikh Hasina mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan melarikan diri ke negara tetangga India. Kabinet pun dibubarkan tak lama kemudian.

Setelah pengunduran dirinya, Kepala Angkatan Darat Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman menyampaikan pidato di hadapan rakyat yang mengumumkan bahwa pemerintah sementara akan dibentuk untuk memerintah negara tersebut.

Lalu pada Selasa, Presiden Shahabuddin juga membubarkan parlemen negara tersebut.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan